Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Nyatakan Siap Bernegosiasi Tanpa Syarat dengan Iran

AS Nyatakan Siap Bernegosiasi Tanpa Syarat dengan Iran Kredit Foto: Reuters/Leah Millis

Bukan hanya AS yang mengindikasikan penurunan eskalasi. Iran juga demikian. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengungkapkan Iran tidak akan meningkatkan eskalasi atau perang. “Kita akan membela diri melawan segala bentuk agresi,” ujarnya. Moqtada al-Sadr, ulama Syiah yang menentang intervensi Iran dan AS di Irak, menyatakan krisis Irak telah selesai. “Semua faksi di Iran harus bersabar dan tidak memulai peperangan,” paparnya.

Namun demikian, Komandan Pasukan Antariksa Garda Revolusi Iran Amirali Hajizadeh mengungkapkan bahwa serangan misil di Irak tidak bertujuan untuk membunuh tentara AS. "Itu hanya untuk menimbulkan kerusakan mesin militer Washington. Itu juga merupakan awal dari serangkaian serangan di kawasan," katanya dilansir stasiun televisi Iran.

Menurut Hajizadeh, balas dendam paling tepat atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani adalah mengusir tentara AS dari Timur Tengah. "Ratusan misil siap diluncurkan,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan Abdollah Araghi, komandan senior Garda Revolusi. "Serangan balas dendam yang lebih keras akan segera dilakukan," ujarnya.

Baca Juga: Tampak Melunak, AS-Iran Tunjukkan Tanda Hindari Perang Skala Besar

Sementara komandan baru Pasukan Quds, Brigadir Jenderal Esmail Ghaani, mengatakan dia akan mengikuti langkah Jenderal Qassem dalam memimpin pasukan militer tersebut. Quds bertugas untuk mengawasi operasi militer Iran di luar negeri. "Kita akan melanjutkan jalan bercahaya dengan kekuatan," kata Ghaani.

Hajizadeh mengungkapkan, ketika Teheran meluncurkan misil, mereka menggunakan serangan siber yang melumpuhkan semua sistem navigasi pesawat nirawak dan pesawat AS. Namun, hal itu dibantah AS. Ketua Umum Gabungan AS Jenderal Mark Milley meyakini bahwa sistem peringatan dini mampu mencegah jatuhnya korban.

"Apa yang saya yakini, berdasarkan apa yang saya lihat dan saya tahu, serangan rudal itu ditujukan untuk menyebabkan kerusakan struktural, menghancurkan kendaraan, peralatan, serta pesawat terbang, dan untuk membunuh personel kami," katanya.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyatakan 16 rudal diluncurkan dari setidaknya tiga lokasi di Iran. Setidaknya 11 dari rudal-rudal Iran menjadikan pangkalan udara AS di Al Asad, di wilayah barat Baghdad, sebagai target serangan, dan setidaknya satu lagi mengenai pangkalan AS di Irbil. Beberapa rudal lainnya mendarat agak jauh dari target.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: