Presiden Donald Trump, Kamis (9/1) menjadikan pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani sebagai tema kampanyenya untuk terpilih kembali sebagai presiden AS.
Baca Juga: Telepon Hassan Rouhani, Presiden Iran Bahas Jatuhnya Maskapai Penerbangan Ukraina
Trump mengundang sorakan dari ribuan orang yang hadir ketika ia mengatakan bahwa kematian Soleimani menyelamatkan banyak nyawa dan mengantarkan "keadilan bagi Amerika."
Selama kampanye di Toledo, Ohio, Trump dalam pidatonya sebagian besar membicarakan pembelaannya atas perintah yang ia keluarkan untuk membunuh Soleimani.
Trump menolak kritik dari kalangan Demokrat, yang menganggapnya melampaui batas dengan memerintahkan militer AS untuk melakukan serangan pesawat nirawak terhadap komandan pasukan militer Quds Iran itu di bandara Baghdad, Irak, satu minggu lalu.
Ia menuduh Soleimani mengatur aksi unjuk rasa dengan kekerasan oleh kelompok-kelompok dukungan Iran di Kedutaan Besar AS di Baghdad awal Januari.
Politikus konservatif itu mengklaim kalau dia tidak mengirimkan pasukan AS untuk melindungi kedutaan, para demonstran kemungkinan akan bisa merangsek masuk dan membunuh orang-orang Amerika atau menyandera mereka. Jika terjadi, kejadian itu akan menjadi peristiwa berulang saat massa pada 2011 menyerbu fasilitas diplomatik AS di Benghazi, Libya, yang menewaskan duta besar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: