Banjir besar di awal tahun berdampak buruk terhadap berbagai aktivitas, termasuk kegiatan bisnis. Bahkan, kerugian transaksi alias perputaran uangnya diprediksi melampaui Rp1 triliun.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, perputaran uang selama libur Tahun Baru yang diperkirakan melonjak tajam dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi ibu kota ternyata tidak sesuai harapan.
"Kami butuh solusi bukan polemik. Kami menyayangkan pro kontra saling menyalahkan dan membanding-bandingkan oleh segelintir orang apalagi dikait-kaitkan dengan kepentingan politik," ujar Sarman dalam siaran tertulisnya, Minggu (12/1/2020).
Baca Juga: Hujan 48 Jam, Parepare Tergenang Banjir
Dia merincikan jumlah kerugian pascabanjir. Sektor ritel diperkirakan 400 toko ritel terkena dampak langsung tidak bisa melayani pelanggan. Jika satu toko memiliki pelanggan sekitar 100 orang dikali 400 toko, jumlah pelanggan 40.000 dengan asumsi belanja rata-rata Rp250.000, maka kerugian diperkirakan Rp10 miliar per hari. Ini belum termasuk toko ritel yang ada di mal dan pasar tradisional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: