"Ini membuat sawit kita kalah kompetitif dengan Malaysia. Tetapi kebijakan tersebut sudah diubah dan saat ini kita sudah dikenakan tarif yang sama dengan Malaysia," kata Mukti.
Tren ekspor ke India pada Oktober pun naik. Akhir 2019, Pemerintah India mengeluarkan kebijakan penurunan impor tarif produk kelapa sawit. Ini tentunya memberikan sinyal positif bagi produk minyak sawit Indonesia. Sayangnya, pada awal 2020 India mengeluarkan kebijakan melarang impor produk olahan minyak sawit.
Baca Juga: Eropa Mau Cekal Sawit? Jokowi: Tenang, Kita Pakai Sendiri Saja!
"Kami masih menunggu bagaimana penerapan kebijakan baru dari Pemerintah India tersebut. Yang pasti, dua kebijakan tersebut saling bertentangan. Dan kebijakan pelarangan impor produk olahan minyak sawit dapat merugikan ekspor produk olahan minyak sawit Indonesia," katanya.
Selain India dan Pakistan, Mukti mengatakan, pasar Bangladesh juga perlu ditingkatkan. Saat ini ekspor minyak sawit Indonesia ke Bangladesh mencapai 1,4 juta ton per 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti