Menurut Rahmat, banjir awal tahun di Jakarta disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, bukanĀ salah Anies. Terlebih, banjir juga melanda wilayah lain seperti Bekasi, Tanggerang, Bogor, Lebak dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
"Kenapa Jakarta yang disorot? Karena Jakarta adalah panggung Anies.
Kita akan jaga Anies, orang yang akan jadi pemimpin masa depan Indonesia," ucapnya. Ia pun yakin Anies akan mampu mengatasi penyebab banjir kali ini.
Sementara itu, massa kontra-Anies berorasi di sekitaran patung kuda. Sekitar dua kilometer dari Balai Kota.
Meski demikian, saat massa kontra-Anies melintas dengan bus di depan Balai Kota, sempat terjadi ketegangan. Pihak keamanan pun berupaya untuk menenangkan maasa Pro-Anies.
Hingga pukul 15.15 massa Pro-Anies masih berkumpul di depan Balai Kota. Sebagian dari mereka tampak bisa masuk ke areal dalam Balai Kota. Setengah badan jalan Merdeka Selatan juga tertutup oleh massa, sehingga lalu lintas ikut tersendat.
Massa Pro-Anies dimotori oleh kelompok yang sudah mendukung Anies sejak Pilkada, yakni Jawara dan Pengacara Jaga Jakarta (Bang Japar). Tampak juga organisi lalin seperti Laskar Adat Betawi.
Adapun kelompok kontra-Anies dimotori oleh Abu Janda, Dewi Tanjung, Effendi Achmad dan Sisca Rumondor. Mereka menuntut agar Anies Baswedan mundur dari jabatannya lantaran parahnya banjir yang melanda ibukota.
Banjir melanda Jakarta pada Rabu (1/1) atau hari pertama tahun 2020. Puluhan wilayah terendam. Aktivitas perekonomian pun lumpuh selama dua hari.
Berdasarkan catatan Pemprov DKI, terdapat 31.232 orang yang terpkasa mengungsi di 259 posko saat banjir terjadi. Adapun jumlah korban jiwa mencapai 16 orang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil