Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hujan Turun, Kekuatan Alam Perlahan Bantu Pulihkan Australia

Hujan Turun, Kekuatan Alam Perlahan Bantu Pulihkan Australia Kredit Foto: Getty Images

Kebakaran di Australia telah menghancurkan lebih dari 2.000 rumah dan membakar 10 juta hektar tanah, sebuah wilayah yang lebih luas dari Korea Selatan (Korsel) atau Portugal.

Di New South Wales saja, 30 kobaran api masih mengamuk di luar kendali pada hari Kamis, menurut dinas pemadam kebakaran negara bagian itu.

Baca Juga: Orang Terkaya Australia Sumbang Uang Buat Korban Kebakaran Negeri Kangguru, Totalnya Capai . . . .

Kebakaran hutan terjadi setiap tahun di Australia. Namun tahun lalu kebakaran hutan terjadi lebih awal dari waktu biasanya dan berlangsung jauh lebih lama.

Hutan dan lahan pertanian sudah sangat kering karena kekeringan berkepanjangan, memberikan bahan bakar bagi kebakaran ketika cuaca panas yang ekstrem melanda jauh sebelum musim panas.

Australia mengalami tahun terkering dan terpanas pada tahun 2019, dengan suhu maksimum rata-rata tertinggi 41,9 derajat Celcius tercatat pada pertengahan Desember lalu.

Para ilmuwan mengatakan bahwa kebakaran hutan adalah jenis bencana ekstrem yang terjadi saat pemanasan global meningkat.

Baca Juga: Bantu Kebakaran Australia, Aktor Pemeran Thor Sumbang Satu Juta Dolar

Dekade terakhir adalah rekor terpanas di dunia, kata PBB pada hari Rabu.

"Apa yang terjadi adalah terus menerus, bukan kebetulan karena beberapa fenomena cuaca," kata Gavin Schmidt, direktur Institut Studi Antariksa Goddard NASA, yang menyediakan salah satu set data untuk laporan PBB.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: