Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar: Putin Ingin Pensiun Tapi Tetap Mempertahankan Kuasanya

Pakar: Putin Ingin Pensiun Tapi Tetap Mempertahankan Kuasanya Kredit Foto: AFP/Sputnik/Alexey Druzhinin

Setelah Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengundurkan diri, Putin kemudian mengumumkan penggantinya adalah Mikhail Mishustin. Dia dikenal sosok yang memodernisasi layanan pajak federal dan dianggap sebagai teknokrat berbakat.

"Ini adalah format yang paling nyaman bagi Putin untuk bekerja dengannya menempatkan teknokrat pada posisi PM memberinya ruang untuk bermanuver," ujar Stanovaya.

Baca Juga: Beri Ruang Lebih Besar buat Putin, PM Rusia Resmi Undur Diri

Selain mengumumkan perubahan konstitusional seputar Perdana Menteri, Putin pun menekankan beberapa perubahan lain. Poin tersebut yaitu mentransfer lebih banyak kekuasaan ke parlemen dengan mengizinkan anggota parlemen untuk menunjuk perdana menteri dan anggota kabinet. Keputusan itu saat ini dilakukan oleh presiden.

Selain itu, ada Dewan Negara atau sebuah badan yang menasihati presiden. Kemudian, mengangkat persyaratan kependudukan untuk calon presiden dari 10 tahun menjadi 25 tahun. Hal itu mencegah adanya kandidat presiden yang telah memiliki residensi asing di masa lalu.

Putin juga mengajukan untuk mengizinkan pengadilan konstitusional Rusia meninjau apakah undang-undang mematuhi konstitusi sebelum presiden menandatanganinya. Hal itu untuk mencegah hukum internasional lebih diprioritaskan daripada hukum Rusia.

Selain itu, Putin ingin melarang pegawai negeri memegang kewarganegaraan asing. Perubahan konstitusi terakhir dengan menambahkan ketentuan untuk menjaga upah minimum dan pensiun di atas garis kemiskinan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: