Nyaris Seminggu Bergulir, Bos Asabri Baru Nongol: Gak Ada Itu Korupsi
PT Asabri menyangkal semua pemberitaan, yang menyebut soal adanya dugaan korupsi dan penyalahgunaan dana pensiun para prajurit TNI dan Polri yang dikelola badan usaha milik negara itu.
Direktur Utama PT Asabri, Sonny Widjaja menegaskan, siapapun yang berbicara soal dugaan korupsi di BUMN pimpinannya itu harusnya menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi.
"Kepada pihak-pihak yang ingin berbicara tentang Asabri, harap menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi," kata Sonny di kantornya, kawasan Cawang, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Buntut Sengkarut Jiwasraya-Asabri, Ketua OJK Teriak: Industri Asuransi Butuh Perhatian Serius!
Jika tanpa adanya data dan fakta yang terverifikasi, Sonny pun meminta kepada siapapun agar tidak menghembuskan isu-isu yang serampangan kepada pihak Asabri. Apalagi, jika isu yang dibicarakan itu bersifat negatif dan tendensius, yang dapat menciptakan situasi tidak kondusif.
"Hentikan pendapat atau pembicaraan yang cenderung tendesius dan menjurus negatif, yang mengakibatkan kegaduhan," ujar Sonny.
Dia menyangkal semua pemberitaan yang beredar selama ini, terkait dugaan korupsi di tubuh Asabri. "Saya tegaskan bahwa berita-berita tersebut adalah berita-berita yang tidak benar," kata Sonny.
Dia bahkan tak segan mengancam melaporkan siapapun pihak yang menyebarkan isu negatif tentang Asabri, jika tanpa menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi.
Tak lupa, Sonny meminta agar semua pihak bisa sama-sama berpikir jernih, dalam menyikapi kabar perihal adanya dugaan-dugaan yang menurutnya tak berdasar semacam ini.
"Jika hal ini terus berlangsung, maka dengan sangat menyesal, saya akan menempuh jalur hukum. Maka mari kita sama-sama berpikir jernih dan positif," ujarnya.
Baca Juga: Isu Korupsi Asabri Dibantah Dirutnya, Mahfud MD: Lihat Perkembangan Nanti
Diketahui, isu terkait adanya dugaan korupsi di PT Asabri ini pertama kali mencuat ke publik, dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.
Di awal pengungkapannya itu, Mahfud bahkan berani menyebut bahwa nilai korupsi di Asabri tidak kalah besar dengan kasus dugaan korupsi di PT Jiwasraya, yakni hingga mencapai Rp10 triliun.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp10 triliun," kata Mahfud di kantornya, Jumat (10/1/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti