Enggak Bisa Lagi Pakai Google, Huawei Mesti Rogoh Kocek Rp354 Miliar
Setelah kehilangan akses ke layanan Google pada 2019, Huawei berencana menggelontorkan sekitar US$26 juta (sekitar Rp354,4 miliar) untuk menarik perhatian pengembang demi menciptakan aplikasi untuk ponsel barunya.
Meski masih bisa memakai Android, Huawei sudah tak bisa lagi memakai layanan toko aplikasi Google. Karena itulah, Huawei menciptakan toko aplikasi mandiri.
"Investasi tersebut bertujuan menarik minat para pengembang agar mau mengunggah aplikasi mereka di AppGallery Huawei," begitu bunyi laporan Business Insider, dikutip Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Jadi Sandera Perang Dagang AS-China, Huawei Tetap Catat Pendapatan Hingga Ribuan Triliun
Aplikasi yang sedang dibangun untuk toko aplikasi Huawei diklaim tak banyak mengandung iklan iklan dan pemberitahuan, kata VP Huawei untuk Bisis Seluler Eropa, Jaime Gonzalo.
"Itu hal yang bagus jika dilihat dari sudut pandang privasi," katanya.
Hilangnya akses Huawei ke layanan Google merupakan dampak dari Daftar Entitas Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS). Huawei masuk ke dalam daftar itu sejak Mei tahun lalu.
Belum lagi, adanya kebijakan Administrasi Donald Trump yang membatasi ekspor produk teknologi AS ke Huawei. Perusahaan China itu berulang kali dituduh bekerja sama dengan Beijing untuk memata-matai AS.
Meski ditekan oleh AS, Huawei tetap berhasil menjual hampir 7 juta ponsel 5G tahun lalu.
Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: