Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Wuhan, Pemerintah China Konfirmasi Penyebaran Virus Baru Sudah Terjadi di Sejumlah Kota

Dari Wuhan, Pemerintah China Konfirmasi Penyebaran Virus Baru Sudah Terjadi di Sejumlah Kota Kredit Foto: Reuters

Pihak berwenang di seluruh dunia termasuk di Amerika Serikat dan negara-negara Asia mulai meningkatkan pemeriksaan pada wisatawan asal Wuhan. Pekan lalu Thailand melaporkan dua kasus dan Jepang satu kasus. Tiga orang pasien di dua negara itu berasal dari Wuhan atau baru saja mengunjungi kota tersebut.

Virus ini memiliki famili yang sama dengan Coronavirus lainnya seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menewaskan 800 orang di seluruh dunia pada tahun 2002 sampai 2003. SARS juga bermula dari China.

Baca Juga: Awal Penyebaran Wabah Pneumonia Misterius di China

Gejala-gejalanya antara lain demam tinggi dan kesulitan bernafas. Sama seperti penyakit pernapasan lainnya dan menimbulkan komplikasi dalam upaya pemeriksaan.

Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan akan meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus ini. Tapi mereka mengakui masih belum mengetahui sumber virus tersebut.

Penyebaran virus ini membuat saham perusahaan farmasi dan produsen masker naik. Penyebaran Coronavirus baru menjadi trending topik di media sosial Cina Weibo. Banyak warga yang mengungkapkan kekhawatiran mereka.

"Siapa yang tahu berapa banyak orang yang mengunjungi Wuhan tidak sadar mereka telah terinfeksi," kata salah satu pengguna Weibo.

Dalam tajuk rencananya surat kabar yang diterbitkan Partai Komunis Cina, Global Times menulis pemerintah harus mengungkapkan seluruh informasi tentang virus tersebut. Global Times meminta pemerintah Cina tidak mengulang kesalahan yang sama seperti saat SARS.

Sebelum jumlah korban semakin banyak dan rumor memaksa mereka mengungkapkan epidemi tersebut. Pemerintah Cina menutupi penyebaran SARS selama berpekan-pekan.

"Upaya menyembunyikan akan menjadi pukulan keras terhadap kredibilitas pemerintah dan mungkin akan memicu kepanikan sosial yang lebih besar," tulis Global Times.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: