Otoritas kesehatan China mendesak orang-orang di kota Wuhan untuk menghindari keramaian dan pertemuan publik. Anjuran itu muncul ketika jumlah kasus virus korona jenis baru menginfeksi lebih dari 400 orang dan menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Jumlah kasus baru telah meningkat tajam di China. Wakil direktur Komisi Kesehatan Nasional Li Bin menyatakan, da 440 kasus yang dikonfirmasi hingga Selasa (21/1/2020) tengah malam di 13 yurisdiksi. Sedangkan, sembilan orang yang meninggal berada di provinsi Hubei.
Baca Juga: Menyebar Cepat, Terbaru Warga Macau Positif Terinfeksi Virus Korona Wuhan
"Sudah ada penularan dari manusia ke manusia dan infeksi pada pekerja medis. Bukti menunjukkan bahwa penyakit ini telah ditularkan melalui saluran pernapasan dan ada kemungkinan mutasi virus," kata Li pada konferensi pers dengan para pakar kesehatan.
Pejabat kesehatan mengonfirmasi awal pekan ini bahwa penyakit itu dapat menyebar di antara manusia. Hal itu diketahui setelah menemukan dua orang yang terinfeksi di provinsi Guangdong di China selatan yang belum pernah ke Wuhan.
Kemudian, terdapat 15 pekerja medis juga dinyatakan positif terkena virus. Sebanyak satu dokter dan 13 perawat terinfeksi oleh seorang pasien yang telah dirawat di rumah sakit untuk bedah saraf dan memiliki virus korona.
"Ini adalah pelajaran yang sangat mendalam, yaitu bahwa tidak boleh ada celah dalam pencegahan dan pengendalian kami," kata Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang.
Penyakit itu berasal dari jenis virus korona yang baru teridentifikasi. Keluarga virus korona dapat menyebabkan flu biasa dan juga penyakit yang lebih serius seperti wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar dari China ke lebih dari selusin negara pada 2002-2003 dan menewaskan sekitar 800 orang.
Pihak berwenang di Thailand mengonfirmasi empat kasus, yang terdiri satu warga negara Thailand dan tiga wisatawan China pada Rabu (22/1/2020). Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Taiwan semuanya masing-masing melaporkan satu kasus.
"Situasinya terkendali di sini," Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: