Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reaksi Trump Terkait Serangan Iran Penyebab Belasan Tentara AS Alami Gegar Otak

Reaksi Trump Terkait Serangan Iran Penyebab Belasan Tentara AS Alami Gegar Otak Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Davos -

Presiden Donald Trump meremehkan cedera gegar otak yang diderita oleh belasan tentara Amerika Serikat (AS) dalam serangan rudal Iran di Pangkalan Udara Ain al-Asad 8 Januari 2020 lalu. Pemimpin Gedung Putih itu mengatakan derita para tentara Amerika tidak terlalu serius.

Pentagon awalnya mengonfirmasi ada 11 tentara yang diterbangkan ke rumah sakit di Jerman dan Kuwait untuk perawatan medis karena gejala gegar otak akibat ledakan. Namun, para pejabat pertahanan Amerika mengungkap bahwa jumlah tentara yang cedera bertambah, meski tak menyebut angka secara pasti.

Baca Juga: Serangan Rudal Iran, Jumlah Tentara AS Terindikasi Gegar Otak Bertambah

Trump mengaku baru mengetahui ada belasan tentara AS yang cedera beberapa hari setelah serangan misil-misil balistik rezim Teheran.

"Saya mendengar bahwa mereka mengalami sakit kepala dan beberapa hal lainnya, tetapi saya akan mengatakan dan saya dapat melaporkan itu tidak terlalu serius," katanya dalam konferensi pers di Davos, Swiss, hari Rabu, yang dilansir The Guardian, Kamis (23/1/2020).

"Saya tidak menganggap mereka cedera yang sangat serius dibandingkan dengan cedera lain yang saya lihat. Saya telah melihat orang tanpa kaki dan tanpa lengan," katanya lagi.

Juru bicara Komando Sentral (CENTCOM) AS, Bill Urban, mengatakan para tentara Amerika yang cedera masih dirawat di Jerman.

"Mengingat sifat cedera yang sudah dicatat, ada kemungkinan cedera tambahan dapat diidentifikasi di masa depan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: