Ada perubahan kebiasaan ketika bekerja di startup kelas unicorn dan bekerja di startup yang baru mulai seperti Qasir?
Pasti ada. Saya dulu nanganin 150 orang tersebar di 12 lantai. Saya punya kursi yang enggak pernah saya dudukin. Sekarang saya, seluruh tim saya ada di satu ruangan. Challenge-nya berbeda-beda. Bisa dibilang stage (level) yang ada di Tokopedia dengan yang ada Qasir berbeda. Tokopedia sudah berbentuk ekosistem, sementara Qasir sedang menuju ke sana.
Jadi, mungkin saya berusaha untuk maintain behavior (mempertahankan perilaku) yang saya rasa baik dari keduanya. Cuma enviroment-nya pasti akan beda. Di Tokopedia level senioritas pasti lebih tinggi. Di sini lebih rendah. Di sini saya lebih banyak bantu, ngajarin apa yang saya tahu. Belajar dari mereka apa yang saya enggak tahu. Di Tokopedia saya lebih banyak belajar. Karena jauh lebih senior saya dari teman teman saya.
Kalau dari sisi activity, kalau dulu saya harus fokus di satu bidang, sekarang saya harus fokus di semuanya. CEO kan chief everything officer. Jadi semuanya harus diladenin.
Artinya di Qasir lebih sibuk ya?
Kalau kesibukan sama ya karena kita kan cuma punya 24 jam sehari. Cuma sekarang saya lebih tersebar di semua departemen dibanding dulu. Kalau dulu saya cuma berurusan dengan desain produk. Kalau sekarang, ya ketika dibutuhkan untuk bisnis, saya masuk ke bisnis. Ketika saya dibutuhkan untuk desain produk, ya saya masuk ke desain produk.
Qasir kan masih belia, biasanya butuh kerja ekstra di awal pembentukan startup. Mengatur waktu untuk kehidupan pribadi seperti apa?
Waktu yang digunakan ya lebih banyak. Kebetulan keluarga saya ada di luar kota. Saya di sini ngebujang, tinggal sendiri. Otomatis output yang bisa saya lakukan, ya kerja. Sehari ada 24 jam, 8 jam tidur, sisanya kerja. Hobi saya kan baca, nikmatin seni. Itu kan bisa kapan saja. Kapan pun kalau dibutuhkan.
Contoh kalau saya mau ketemu user, yang punya warung, pemilik warung kan baru bisa diajak ngobrol ketika warungnya tutup, jam 10 malam. Jadi, saya mulai kerja jam 8 pagi, selesai kerja jam 10 sampai 11 malam. Tapi kalau kita menikmati, ya enggak kerasa aja waktunya.
Berpengaruh ke kesehatan pak?
Saya nyempetin waktu olahraga sih. Kalau enggak sempet nge-gym, saya olahraga di kantor. Di kantor untungnya anak-anak suka olahraga. Jadi, banyak alat seperti barbel, pull up bar, meja ping-pong, dan lain-lain. Saya sempetin ngeluarin keringet meskipun sedikit. Tapi setiap minggunya saya coba rutin olahraga, lagi program nurunin berat badan juga, makan harus dijaga.
Tapi paling tidak, kurangin minum kopi, banyakin minum air putih, olahraga sebisanya, makan harus teratur karena saya punya maag sebelumnya, begitu mulai makan teratur, tidak pernah kambuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: