Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Honorer Dibabat, Pengangguran Tangsel Membludak

Honorer Dibabat, Pengangguran Tangsel Membludak Kredit Foto: Antara/Adwit B Pramono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah sepakat untuk menghapuskan status honorer di semua instansi yang ada, baik pusat maupun daerah. Kebijakan itu pun langsung menuai pro-kontra.

Sebagian kalangan masih menganggap bahwa peran honorer begitu penting karena tak memadainya kuota aparatur sipil negara (ASN) yang ada. Apalagi pada sektor-sektor tertentu tenaga honorer sangat dibutuhkan, seperti tenaga pendidikan.

Begitu pula yang dirasakan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kota dengan jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa ini memiliki 8 ribuan tenaga honorer. Mereka tersebar di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga kelurahan dan kecamatan.

Baca Juga: Tolak Keras Pegawai Honorer Dihapus, Ganjar Usul Solusi

Bisa dibayangkan jika 8 ribu honorer tak lagi bekerja, maka sama halnya dengan menambah jumlah tumpukan pengangguran di Kota Tangsel. Lalu dampak lain adalah terbengkalainya banyak pekerjaan karena jumlah SDM berkurang drastis.

"Pegawai honorer di Tangsel ini mencapai 8.000 jiwa, tersebar hampir di semua OPD. Mulai dari pesapon, satpam, office boy, dan yang bekerja di pelayanan," ujar Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi, Kamis (23/1/2020).

Menurut Apendi, jumlah pegawai honorer itu terbilang cukup gemuk. Namun terpaksa harus direkrut demi mengimbangi keterbatasan jumlah PNS yang ada saat ini. "Rasionya dari 1,6 juta penduduk Tangsel itu minimal ada 13 ribu ASN, tapi di kita baru 4.800 ASN. Ini sangat terbantu dengan adanya honorer," bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: