Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rumah Karantina Terinveksi Virus Corona Dibakar Demonstran Hong Kong

Rumah Karantina Terinveksi Virus Corona Dibakar Demonstran Hong Kong Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Sekelompok demonstran bermasker di Hong Kong membakar bangunan perumahan baru dengan bom molotov. Bangunan itu rencananya akan digunakan pemerintah sebagai zona karantina bagi mereka yang terinfeksi virus corona baru, 2019-nCoV.

Bangunan perumahan yang baru dibangun itu bernama Fai Ming Estate. Bangunan masih kosong dan berada di Distrik Fanling.

Baca Juga: Sstt... Begini Cara China Dirikan Rumah Sakit Khusus Corona dalam 6 Hari

Mengutip Reuters, Senin (27/1/2020), sekitar 200 pengunjuk rasa berkumpul di Wah Ming Road menuju Fai Ming Estate pada hari Minggu. Beberapa pengunjuk rasa yang mengenakan penutup muka warna hitam berlari ke unit perumahan umum dan melemparkan bom molotov.

Kepulan asap hitam terlihat keluar dari unit perumahan. Alarm kebakaran berbunyi. Beberapa jendela telah hancur. Video yang beredar di Internet menunjukkan pengunjuk rasa mengenakan masker pelindung melarikan diri. 

"Pada malam hari, perusuh merusak lampu lalu lintas di persimpangan Fai Ming Road dan Wah Ming Road, dan membakar lobi gedung dengan melemparkan bom bensin," kata Kepolisian Hong Kong dalam sebuah pernyataan.

"Tindakan-tindakan destruktif ini telah menjadi ancaman besar bagi keselamatan orang-orang di lokasi kejadian. Polisi memperingatkan semua perusuh untuk menghentikan tindakan yang melanggar hukum ini. Polisi akan mengambil tindakan tegas," lanjut polisi.

Pemadam kebakaran merespons untuk memadamkan api. Kerusakan terlihat di lobi gedung. Ratusan polisi antihuru-hara juga dikerahkan ke lokasi tersebut. Setidaknya satu orang ditangkap.

Pusat untuk Perlindungan Kesehatan, seperti dikutip Hong Kong Free Press, mengumumkan bahwa mereka menunda rencana untuk mengubah blok perumahan itu menjadi zona karantina.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membuat barikade dan berbaris di jalan menuju gedung perumahan. Mereka menentang keputusan pemerintah untuk menggunakan bangunan yang baru dibangun itu sebagai zona karantina. Mereka khawatir lokasinya yang di dekat sekolah dan daerah perumahan utama kota menimbulkan risiko infeksi yang terlalu besar.

Sejauh ini enam orang di Hong Kong telah didiagnosis dengan Coronavirus baru pada hari Minggu. Pemerintah Hong Kong merespons dengan mendeklarasikan "darurat 2019-nCoV". Sekolah-sekolah ditutup, penerbangan ditangguhkan, acara publik dibatalkan, dan penutupan taman hiburan termasuk Disneyland Hong Kong ditutup.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah memberi isyarat dalam sebuah pidato pada hari Sabtu bahwa Fai Ming Estate dapat digunakan sebagai zona karantina, termasuk untuk menampung staf medis yang memerangi wabah virus Corona jenis baru asal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Pada hari Minggu, Lam mengeluarkan tindakan yang melarang semua penduduk Provinsi Hubei dan siapa pun yang mengunjungi provinsi itu dalam 14 hari terakhir memasuki kota Hong Kong. Larangan itu tidak berlaku untuk penduduk Hong Kong.

Komisi Kesehatan Nasional China dalam situsnya menyatakan telah menerima total 2.744 kasus Coronavirus baru yang dikonfirmasi, 30 kasus kasus parah, 80 kasus kematian, dan 51 kasus pasien sembuh yang dipulangkan dari 30 provinsi (mencakup daerah otonom dan kota). Ada juga 5.794 kasus yang diduga terkait 2019-nCoV.

Menurut komisi itu, saat ini total ada 32.799 kontak dekat pasien virus yang telah dilacak, 583 orang telah dibebaskan dari pantauan medis, dan 30.453 orang mendapat pantauan medis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: