Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apresiasi Program Mentan SYL, Kadis Tolitoli Optimis Bisa Bangun Pertanian Modern, Mandiri, dan Maju

Apresiasi Program Mentan SYL, Kadis Tolitoli Optimis Bisa Bangun Pertanian Modern, Mandiri, dan Maju Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Rustan Rewa sedang mengikuti kegiatan rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pertanian (Kementan).

Rakernas tersebut dibuka langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan dihadiri Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM, juga Menteri Desa dan Daerah Tertinggal.

Usai mengikuti rangkaian Rakernas ini, Kadis Pertanian Tolitoli, Rustan Rewa mengapresiasi terobosan Mentan SYL yang fokus membangun hubungan baik dengan kementerian dan lembaga lain untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern.

Baca Juga: Kementan-Kemenkop UKM Kembangkan Bisnis dengan Korporatisasi Pertanian

Tak hanya itu, program spektakuler yang harus cepat diwujudkan oleh semua daerah adalah bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM), Kementan segera mengembangkan bisnis dalam pengelolaan tani dengan mengorporatisasikan bidang pertanian.

"Pak Menteri Syahrul juga berkomitmen menjaga lahan pertanian, tidak memberi ruang kepada oknum yang mengalihfungsikan lahan pertanian. Dengan program seperti ini, saya yakin tidak hanya Kabupaten Tolitoli, tapi semua daerah yang ada di Indonesia ini mampu memajukan pertaniannya yang mandiri dan modern," kata Rustan di Kantor Kementan, Rabu (29/1/2020).

"Selain itu, Menteri Syahrul juga fokus pada program KUR melalui Penyuluh Pertanian atau Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di kecamatan-kecamatan. Subsidi bunga KUR 2020 sebesar Rp190 triliun dengan bunga sebesar 6%. Program KUR Pertanian ditargetkan sebesar Rp50 triliun. Meliputi tanaman pangan Rp14,23 triliun, hortikultura Rp6,39 triliun, perkebunan Rp20,37 triliun, dan peternakan Rp9,01 triliun," sambung dia.

Lebih lanjut Rustan menjelaskan, alat mesin pertanian dan benih unggul adalah kunci utama dalam mempercepat pembangunan pertanian, peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat.

Di era pemerintahan Jokowi, perkembangan pertanian Tolitoli berubah total, di mana dari yang dulu cara budi daya sangat tradisional, kini seperti daerah yang berada di dekat pusat pemerintahan provinsi dan pusat.

"Di Tolitoli, bertani itu tidak lagi tradisional. Berkat bantuan Kementan para petani telah menggunakan traktor roda empat, combine harvester, transplanter, dan berbagai jenis alat pertanian yang canggih. Minat generasi muda pun kini semakin banyak terjun menjadi petani, mereka tertarik dengan kemajuan teknologi dan mekanisasi pertanian," bebernya.

Baca Juga: Syahrul Ajak Mendag-Mendagri Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern

Oleh karena itu, Rustan optimis mewujudkan program yang dicetus Mentan Syahrul di Tolitoli yang merupakan kabupaten yang bertumpu pada sektor pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ia menilai dengan mengangkat status pertanian menjadi sebuah korporasi, maka sektor pertanian ke depanya justru semakin tangguh dalam menghadapi bonus demografi.

"Mayarakat ke depanya semakin banyak, jadi semakin banyak membutuhkan pangan. Tapi dengan membangun pertanin yang maju, modern, dan mandiri dan berbasis korporasi justru Indonesia menjadi negara penyuplai pangan untuk dunia, menghidupi penduduk dunia,” tegasya.

"Kuncinya, tingkatkan teknologi dan inovasi pertanian. Selain benih, yang utama juga adalah alat mesin pertanian harus kita tingkatkan jumlah dan pemanfaatanya. Program Kostratani menjadi jawaban nyata bagi daerah untuk bergerak nyata. Jadi, kami yakin Tolitoli pasti menjadi komandan pangannya Sulawesi Tengah," tambah Rustan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: