Driver Taksi Online Singapura Pakai Aplikasi Mod, Gojek Siap Denda Hingga Rp4 Jutaan!
Enggak hanya di Indonesia, sejumlah mitra pengemudi transportasi daring (online) di Singapura juga menggunakan aplikasi Gojek yang tidak resmi atau biasa disebut 'mod'--ada juga yang menyebutnya sebagai 'tuyul'.
Buktinya, Gojek Singapura dilaporkan akan melakukan suspensi kepada sekitar 120 pengemudi yang diduga memanfaatkan aplikasi versi ilegal itu, menurut The New Paper.
"Pengemudi yang disuspensi akan menerima peringatan dan penangguhan setidaknya satu hari dan didenda sekitar US$300 (sekitar Rp4,1 juta) karena menggunakan aplikasi modifikasi," kata perusahaan, dikutip dari KrAsia, Rabu (29/1/2020).
Baca Juga: Gojek Investasi ke Startup Produsen Helm Bluetooth! Helm Bang Gojek Jadi Baru Dong?
Langkah itu dilakukan untuk memberantas penipuan dan penggunaan aplikasi ilegal di kalangan mitra pengemudi Gojek. Pada 2019, Gojek pernah memperkenalkan beberapa fitur keamanan aplikasi. Itu termasuk kemampuan mendeteksi GPS palsu dan aplikasi yang dimodifikasi.
Manajer Umum Gojek Singapura, Lien Choong Luen menyampaikan, "kami akan terus mengambil tindakan cepat terhadap pengguna aplikasi mod. Kami mendesak mitra pengemudi untuk bergabung dalam menegakkan komunitas yang aman dan jujur."
Sekadar informasi, aplikasi palsu atau mod Gojek memungkinkan pengemudi untuk menghindari proses verifikasi Gojek, memalsukan lokasi mereka, membatalkan pesanan tanpa terkena penalti, bahkan mengakses informasi pribadi konsumen dalam beberapa kasus.
Saat ini, Gojek juga bermitra dengan otoritas terkait soal masalah tersebut. Penggunaan aplikasi mod dianggap pelanggaran di bawah Computer Misuse Act, pelanggar akan dikenakan denda hingga S$10.000 (sekitar Rp100,3 juta), hukuman penjara hingga tujuh tahun, bahkan keduanya sekaligus.
Pesaing Gojek di Singapura, juga menghadapi masalah yang sama. Pada November 2019, versi modifikasi dari dua aplikator itu banyak dijual melalui grup Telegram.
Aplikasi Gojek yang dimodifikasi di Indonesia umumnya dijual seharga Rp100 ribu-Rp250 ribu untuk pendaftaran, ditambah dengan Rp50 ribu-Rp150 ribu biaya bulanan setelahnya.
Sementara, aplikasi modifikasi Grab cenderung lebih mahal, mulai Rp350 ribu-Rp660 ribu untuk pendaftaran, ditambah Rp50 ribu-Rp200 ribu per bulan sesudahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: