Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muak dan Kecewa dengan Trump yang Terus Membual, Palestina Inisiasi Aksi Protes Besar-besaran

Muak dan Kecewa dengan Trump yang Terus Membual, Palestina Inisiasi Aksi Protes Besar-besaran Pendukung rakyat Palestina mengadakan aksi protes menentang keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, di Sao Paulo, Brasil, Jumat (15/12). | Kredit Foto: Reuters/Nacho Doce
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah untuk menyelesaikan konflik Israel-Palesina, berbagai faksi Palestina menyerukan mobilisasi massa. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, mobilisasi massa tersebut untuk menentang rencana perdamaian tersebut.

Kelompok Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Hamas menyerukan aksi protes besar-besaran. Pengumuman rencana perdamaian itu telah membuat warga Palestina marah dan kecewa.

Baca Juga: Tak Pandang Israel, India Terus Dukung Perjuangan Palestina

"Pengumuman itu membuat kami sangat marah dan kecewa," ujar seorang sopir taksi, Maan Mustafa di Tepi Barat.

Mustafa mengatakan, rencana perdamaian yang diumumkan oleh Trump tidak memberikan perubahan yang lebih baik bagi Palestina. Mereka tetap berada di bawah pendudukan Israel.

"Kenyataannya adalah secara de facto kami telah hidup di bawah pendudukan Israel selama beberapa dekade. Jadi, pengumuman itu bukan menjadi hal baru, tidak ada yang berubah," ujar Mustafa kepada Al Jazeera.

Hal serupa juga disampaikan oleh seorang mahasiswa dari Yerusalem Timur, Seif Abdo. Menurutnya, rencana perdamaian yang diumumkan Trump tidak akan mengubah kehidupan warga Palestina.

"Tidak ada yang berubah, ini sudah menjadi realita sehari-hari. Trump telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memindahkan kedutaan AS di sana, dan menerapkan hukum Israel di Lembah Yordan dan Dataran Tinggi Golan," ujar Abdo.

Dalam rencana perdamaian itu, Trump menyatakan Yerusalem tetap menjadi ibu kota Israel yang tak terbagi. Trump juga mengakui pendudukan Israel atas sebagian wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordan.

Sementara untuk Palestina, Trump mengusulkan Abu Dis sebagai ibu kota negara. Abu Dis adalah sebuah kota yang berada di Yerusalem Timur.

Terkait hal itu, Trump menetapkan lini waktu selama empat tahun bagi Israel dan Palestina untuk menyetujui pengaturan keamanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: