Muak dan Kecewa dengan Trump yang Terus Membual, Palestina Inisiasi Aksi Protes Besar-besaran
Sebagian besar warga Palestina menilai lini waktu yang diberikan oleh Trump selama empat tahun tidak akan memiliki efek langsung.
Seorang pebisnis di Ramallah, Sami Fawzi meniliai rencana perdamaian itu tidak serius karena baru diberlakukan setelah empat tahun.
Baca Juga: Konflik Palestina-Israel, Indonesia Desak Internasional Terapkan Solusi Dua Negara
"Kami tidak menganggap serius kesepakatan ini, karena tidak akan segera diberlakukan. Kami masih punya empat tahun. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi," ujar Fawzi.
Aksi protes menentang rencana perdamaian Timur Tengah secara sporadis meletus di wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Puluhan orang berkumpul di kota Tubas, di Lembah Yordan, Tepi Barat sambil mengibarkan bendera Palestina.
Pasukan Israel dikerahkan ke wilayah itu sejak Selasa. Mereka menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.
Pasukan Israel juga menutup jalan menuju Lembah Yordan dan menghentikan bus yang membawa demonstran dari seberang Tepi Barat.
Sementara, di Bayt Lahm, sekelompok kecil orang Palestina berkumpul di jalan-jalan pada sore hari untuk mengecam rencana itu. Beberapa dari mereka membakar bendera AS dan foto-foto Trump.
Protes kecil lainnya diadakan oleh siswa sekolah di kota Tulkarm, Palestina. Setidaknya 41 orang terluka dalam bentrokan berskala kecil, setelah pasukan Israel menembakkan peluru karet dan gas air mata di Lembah Yordania, kamp pengungsi Al-Orub dan Tulkarm.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: