Cerita Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Setelah Temukan Coronavirus
Malang betul nasib ilmuwan asal Mesir, Ali Mohamed Zaki, yang dipecat dari rumah sakit di Arab Saudi, tempatnya bekerja. Musababnya, dia menemukan virus corona di negara itu.
Kisah ilmuwan itu telah ditulis The Guardian, 15 Maret 2013. Pada pertengahan Juni 2012, Ali Mohamed Zaki, seorang ahli virus di Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi, menerima telepon dari seorang dokter yang khawatir tentang seorang pasien.
Baca Juga: Warning Pakar Vaksin: Corona di China Lebih Kuat dari Virus Peneror Arab Saudi
Pasien berusia 60 tahun itu telah dirawat di rumah sakit karena virus pneumonia yang parah dan dokter ingin Zaki mengidentifikasi virusnya. Zaki memperoleh dahak dari pasien dan mulai bekerja. Dia menjalankan tes lab yang biasa. Satu demi satu mereka diuji lagi tes menunjukkan negatif.
Bingung dengan hasilnya, Zaki mengirim sampel ke laboratorium virologi terkemuka di Erasmus Medical Centre di Rotterdam. Sambil menunggu tim Belanda memeriksa virusnya, Zaki mencoba satu tes lagi.
Kali ini ia mendapat hasil positif. Itu menunjukkan agen infeksi milik keluarga patogen yang disebut Coronavirus atau Virus Corona. Flu biasa disebabkan oleh Coronavirus. Begitu juga infeksi SARS yang jauh lebih mematikan.
Zaki dengan cepat mengirim email ke lab Belanda untuk membunyikan alarm. Tes mereka mengonfirmasi ketakutannya, tetapi melangkah lebih jauh; ini adalah virus Corona yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Untuk mengingatkan ilmuwan lain, Zaki mem-posting catatan tentang proMED, sistem pelaporan internet yang dirancang untuk secara cepat berbagi rincian penyakit menular dan wabah dengan para peneliti dan lembaga kesehatan masyarakat.
Langkah itu sangat merugikannya. Seminggu kemudian, Zaki kembali ke tanah kelahirannya di Mesir, kontraknya di rumah sakit di Arab Saudi diputus, yang menurutnya, pemecatannya atas tekanan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
"Mereka tidak suka ini muncul di proMED. Mereka memaksa rumah sakit untuk mengakhiri kontrak saya," kata Zaki kepada The Guardian dari Kairo.
"Saya terpaksa meninggalkan pekerjaan saya karena ini, tetapi itu adalah tugas saya. Ini adalah virus yang serius."
Betapa seriusnya masalah itu saat itu. Sementara Zaki telah bekerja untuk mengidentifikasi virus, di mana kesehatan pasien telah menurun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto