Industri teknologi finansial peer to peer (P2P) lending terus berkembang. Kebutuhan pembiayaan untuk modal usaha kian dibutuhkan, khususnya sektor usaha, kecil, dan menengah (UMKM).
Co-Founder dan Chief Operations Officer (COO) Modalku Iwan Kurniawan mengatakan, secara kolektif telah mengucurkan pinjaman ke lebih dari 1,4 juta UMKM.
Lalu seperti apa perkembangan bisnis Modalku sejak berdiri 2016 lalu hingga saat ini? Ikuti wawancana Warta Ekonomi dengan Iwan Kurniawan di Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Apa pendapat Anda tentang perkembangan fintech saat ini?
Industri fintech dan industri finansial masih di tahap awal sekali. Bagi saya masih di tahap awal. Masalah inklusi keuangan masih besar sekali.
Berdasarkan data OJK masih terdapat financial gap sebesar Rp1.000 triliun yang perlu diisi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Jadi PR-nya masih banyak. Kita harus tetap bekerja keras.
Bagaimana capaian kinerja Modalku?
2019 merupakan tahun yang membanggakan bagi kami. Penyaluran kami mencapai lebih dari Rp11 triliun. Bahkan dalam setahun, jumlah transaksi meningkat dan tumbunya cepat sekali. Namun, hal ini masih awal dari perjalanan kami.
Seperti apa kunci keberhasilan Modalku di 2019?
Kolaborasi menjadi kunci kami. Dan ini akan dilanjutkan di tahun depan. Selain itu, Modalku juga telah meluncurkan berbagai produk dan kerja sama baru untuk lebih banyak merangkul segmen UMKM yang berbeda-beda seperti pedagang pasar melalui Modal Pasar, merchant online melalui kerja sama dengan e-commerce serta pedagang warung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: