Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Mikir Keras buat Patahkan Klaim Putin soal Kuatnya Rudal Hipersonik Avangard

Pentagon Mikir Keras buat Patahkan Klaim Putin soal Kuatnya Rudal Hipersonik Avangard Kredit Foto: Russian Defense Ministry

"Penting untuk diingat bahwa hal-hal ini, bepergian dengan kecepatan tinggi di bawah banyak tekanan termal, jauh dari tak terkalahkan. Mereka memiliki banyak kerentanan. Anda mungkin dapat menyatukan berbagai pendekatan yang berbeda, termasuk efek perang siber atau elektronik, untuk menjatuhkannya," ujar Karako.

Untuk mencegat rudal balistik antarbenua (ICBM) konvensional, AS akan menggunakan lebih rudal satu pertahanan yang berbasis darat, yakni 44 di Alaska dan empat di California. AS tidak memiliki hulu ledak pada sistem rudal pertahanan darat, jadi intersepsi harus sangat tepat.

Baca Juga: Jangan Kaget, Akhir 2019 Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik 'Kebal' yang Tembus Atmosfer Bumi

Untuk menembak jatuh rudal hipersonik, AS dapat menggunakan hulu ledak yang dapat menghancurkan misil musuh, yang artinya mengurangi kebutuhan akan presisi. Dia mengutip sistem pencegat Arrow 2, SM-6, dan PAC-2.

"Itu bukan hit-to-kill. Mereka sangat eksplosif. Mungkin Anda ingin meletakkan senapan di depan (ancaman misil hipersonik). Anda mungkin hanya perlu melakukan sedikit kerusakan pada permukaan kontrol mewah ini, untuk memiliki efek," katanya.

Rusia menjadi berita utama dengan klaim bahwa mereka telah mengerahkan rudal hipersonik Avangard. Karako mengatakan bahwa AS harus menanggapi ancaman itu dengan serius.

"Tetapi kita harus mengajukan pertanyaan; Apa sebenarnya yang dapat mereka lakukan yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya?," ujarnya.

Menurut Karako, Rusia memiliki jauh lebih dari cukup ICBM konvensional untuk tujuan itu. Nilai sebenarnya dari senjata hipersonik adalah serangan cepat dalam konflik yang lebih dekat ke China atau Rusia.

"Jika itu adalah hal yang lebih baik untuk regional, (senjata) taktis, atau lebih, itu lebih mengkhawatirkan. Jika mereka dapat mempersenjatai yang menempatkan pada tumit kita dalam konflik regional, itu lebih cenderung mengarah pada eskalasi," paparnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: