Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Inggris pada Palestina: Pertimbangkan Rencana Perdamaian Timur Tengah Trump

PM Inggris pada Palestina: Pertimbangkan Rencana Perdamaian Timur Tengah Trump Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, London -

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan, tidak ada rencana perdamaian Timur Tengah yang sempurna. Tetapi, dia menyebut rencana yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sesuai dengan solusi dua negara dan harus dipertimbangkan oleh para pemimpin Palestina.

"Tidak ada rencana perdamaian yang sempurna, tetapi ini memiliki manfaat dari solusi dua-negara, itu adalah solusi dua-negara, itu akan memastikan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan rakyat Palestina," ucap Johnson, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (30/1/2020).

Baca Juga: Pemenuhan Hak Palestina Jadi Solusi Perdamaian Konflik Israel-Palestina

Menurut rencana perdamaian Timur Tengah yang diumumkan oleh Trump, AS tetap mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, sedangkan Yerusalem Timur menjadi milik dari Palestina. Selain itu, proposal ini memungkinkan Israel untuk segera mencaplok hampir semua permukimannya di Tepi Barat yang diduduki, yang dianggap ilegal oleh Palestina dan sebagian besar masyarakat internasional.

Proposal ini akan membekukan pembangunan permukiman di daerah-daerah yang diperuntukkan bagi negara Palestina di masa depan selama periode negosiasi, tetapi daerah-daerah itu sebagian besar sudah terlarang untuk kegiatan pemukiman.

Palestina sendiri telah mengecam rencana perdamaian Timur Tengah AS. Ribuan warga Palestina melakukan aksi protes di Jalur Gaza, sementara dua kelompok yang berseteru - Hamas dan Fatah - mengeluarkan pernyataan bernada kecaman terhadap rencana tersebut.

Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan 'seribu tidak' atas rencana perdamaian Timur Tengah tersebut. "Setelah omong kosong yang kami dengar hari ini, kami mengatakan seribu tidak untuk Kesepakatan Abad Ini," kata Abbas pada konferensi pers di kota Ramallah, Tepi Barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: