Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menjelaskan alasa derasnya investasi China ke Indonesia.
Menurutnya, dalam menjali kerja sama dengan negara lain, Indonesia mendorong kerja sama dengan skema Business to Business (B to B) dibanding Government to Government (G to G).
Sebab, sambung Luhut, skema B to B tidak akan memberatkan keuangan negara. Berbeda dengan skema G to G yang harus membebani APBN.
"Karena kita melihara (rasio utang terhadap GDP) tetap di bawah 30%. Itu harus clear," katanya di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Baca Juga: Bilang Ada 'Panglima' Perampokan Jiwasraya, Demokrat Sebut Nama Luhut dan...
Baca Juga: Bilang UU Sapu Jagat Bakal Kerek Ekonomi RI ke 6%, Luhut Kepedean?
Lanjutnya, ia mengatakan selama ini Jepang negara yang ingin menjalin kerja sama dengan G to G. Berbeda dengan China yang lebih memilih skema B to B.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: