Grab dan Gojek Bagikan Data Perjalanan Pengguna ke . . ., Demi Perangi Corona
Grab dan Gojek terlibat dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona di negeri tetangga; Singapura, di mana sudah ada 10 kasus infeksi yang dikonfirmasi.
Negara seluas 720 km persegi itu diketahui telah melarang Warga Negara China dari Provinsi Hubei untuk datang ke sana. Mengingat Singapura memiliki jaringan transportasi yang berkembang dengan baik, risiko penyebaran infeksi virus corona di sana turut meningkat.
"Kedua perusahaan telah berkomunikasi dengan pejabat lokal untuk memberi dukungan dalam melacak pasien potensial," kata perwakilan Grab kepada Nikkei Asian Review (NAR), dikutip dariĀ KrAsia, Jumat (31/1/2020).
Baca Juga: 2 Startup China Ini Punya Alat Buat Deteksi Penderita Virus Corona di Sekitar Kita
Salah satu bentuk kerja sama yang dimaksud ialah pelacakan kontak melalui analisis data perjalanan penumpang yang berpotensi terinfeksi. Hal itu dilindungi oleh UU Penyakit Menular di Singapura.
Perwakilan Gojek berujar, "kami terus berkomunikasi, termasuk pada proses pelacakan kontak."
Berbeda dengan operator taksi konvensional, bus umum, dan kereta komuter, layanan Grab dan Gojek menyimpan transaksi perjalanan, informasi kontak, dan data lain dari pengguna.
Informasi-informasi itu berguna untuk mengidentifikasi penumpang yang berhubungan dengan orang yang terinfeksi, lalu melacak ke mana mereka pergi. Menurut regulator, hal itu dapat membantu potensi penyebaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: