Dalam proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kota Wuhan yang terisolir lantaran terpapar virus corona, Komisi IX DPR RI terus melakukan koordinasi dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) untuk pembahasan skema pemulangan para WNI yang berada di Kota Wuhan.
Anggota komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia terlebih dahulu melakukan komunikasi diplomatik dengan Pemerintah China, pasalnya pemerintah setempatlah yang memiliki wewenang keluar masuknya seseorang di wilayahnya.
Baca Juga: Toko Tutup dan Stok Makanan Menipis, 10 Mahasiswa Asal Banten di Jiangsu Minta Evakuasi
“Pemerintah kita informasinya sudah berkomunikasi dengan China soal pemulangan WNI, dan informasi yang saya peroleh, Pemeritahan China sudah berikan izin untuk membawa WNI keluar dari China,” katanya, Sabtu (1/2/2020).
Kata Saleh, sebelum WNI keluar dari Negeri Tirai Bambu itu, pemerintah setempat ingin memastikan terlebih dahulu setiap orang yang keluar dari Wuhan benar-benar bersih dari virus Korona. Hal itu China menawarkan untuk melakukan evaluasi dan observasi terlebih dahulu.
“Pemerintah China ingin memastikan dulu bahwa warga yang keluar dari sana itu memang terbebas atau tidak terpapar virus corona ini. Jadi mereka evaluasi dan observasi dulu. Nanti laporan dari pemerintah China itu barulah mereka izinkan keluar nah itu tahapannya dari sana,” ujarnya.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Jabar Perketat Bandara dan Pelabuhan
Dari evaluasi dan observasi yang ditawarkan Pemerintah China, Saleh menjelaskan, dilakukan dengan dua skema yakni setiap orang sebelum diterbangkan ke negara asalnya harus dilakukan pemeriksaan di wilayah China yang terbebas dari paparan virus. Cara kedua, setiap orang diperbolehkan langsung terbang ke negara asalnya.
“Bisa jadi dikeluarkan dulu dari provinsi ini ke provinsi lain yang masih di wilayah China, tetapi dipastikan tidak terjangkit virus atau kedua skema ke dua ada yang langsung," kata dia.
"Nanti mereka kemungkinan besar akan di karantina untuk memamstikan mereka tidak terpapar virus itu. Itu bisa jadi di rumah sakit atau di bandara yang dinyatakan tidak sibuk dan tidak ramai seperti Kertajati,” imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih