Virus Corona Bisa Matikan Pasokan Sparepart Otomotif Dunia
Chief Executive Volkmar Denner mengaku khawatir dengan kondisi China teraktual yang dilanda penyebaran virus corona. Ia menjelaskan brand elektronik asal Jerman itu, Bosch mengaku akan terganggu jika penyebaran virus itu tidak diselesaikan segera.
Bosch mengandalkan China sebagai basis manufaktur global untuk mengekspor motor listrik, transmisi, dan perangkat elektronik untuk penambah daya bagi mobil listrik.
Baca Juga: Mengerikan! Warga Afrika Selatan di Wuhan Bongkar Fakta: Virus Corona Sengaja Disebarkan oleh. . . .
“Kami perlu menunggu untuk melihat bagaimana keadaan berkembang. Jika situasi ini berlanjut, rantai pasokan akan terganggu. Ada prediksi yang memperkirakan puncak infeksi akan berlanjut hingga Februari atau Maret," kata Denner.
“Di Wuhan, Bosch memiliki dua pabrik, yakni untuk membuat sistem kemudi dan termo-teknologi, dengan sekitar 800 karyawan. Belum ada laporan infeksi," dia melanjutkan.
Pabrik Bosch di China telah ditutup karena libur Tahun Baru China yang diperpanjang hingga 3 Februari. Libur yang diperpanjang tersebut, menurut Denner, tidak akan mengganggu bisnis global Bosch.
Bosch telah berada di China sejak 1909 dan memiliki 23 fasilitas manufaktur otomotif di lebih dari 60 lokasi di pasar mobil terbesar di dunia itu, yang merupakan rumah bagi tenaga kerja terbesar Bosch di luar Jerman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: