Hardy menyebut, sementara perdagangan legal telah meningkatkan peluang dan membantu memerangi kemiskinan, kelompok-kelompok ekstremis memanfaatkan perdagangan manusia dan pencucian uang untuk pendanaan.
"Satu-satunya cara adalah memotong aliran perdagangan gelap yang pada gilirannya menghasilkan dana untuk kelompok-kelompok ini," ucapnya.
Menurut Ely Karmon dari Institut Internasional untuk Penanggulangan Terorisme dan Institut Kebijakan dan Strategi, Pusat Interdisipliner, bersamaan dengan ruang lingkup dan sumber pendanaan baru, banyak kelompok ekstremis juga memiliki motif baru.
"Banyak kelompok, termasuk Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, tidak hanya termotivasi oleh ideologi, tetapi juga oleh agenda pribadi dan hubungan mereka dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran," kata Karmon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: