Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Aplikasi WhatsApp Berbahaya, Ini 3 Alasan dari Pendiri Telegram

Sebut Aplikasi WhatsApp Berbahaya, Ini 3 Alasan dari Pendiri Telegram Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Bogor -

Kabar peretasan yang menimpa Pendiri Amazon, Jeff Bezos membuat Pendiri Telegram, Pavel Durov mengkritik aplikasi perpesanan saingannya, WhatsApp.

Melalui unggahan blog pribadinya, Durov menilai, platform milik Facebook itu membuat kesalahan pada enkripsi end-to-end sehingga terjadi kasus seperti yag menimpa Bezos.

"WhatsApp mengandalkan enkripsi end-to-end yang mestinya membuat seluruh komunikasi (di WhatsApp) aman secara otomatis. Akan tetapi, keamanan privasi kuat tak bisa dijamin hanya dengan satu fitur itu," jelas Durov, dikutip dari Digital Trends, Jumat (7/2/2020). 

Baca Juga: Enggak Ada di WhatsApp, Ini Fitur Baru dari Telegram! Berguna Buat Janjian Sama Teman Nih

Lantas, apa hal yang membuat WhatsApp berbahaya menurut Pendiri Telegram?

1. Celah Keamanan Berada di Backdoor

Durov mengklaim, celah keamanan WhatsApp cenderung sengaja diletakan di 'pintu belakang' (backdoors) demi mematuhi regulator di berbagai negara. Menurutnya, hal itu dilakukan agar bisnis anak perusahaan Facebook itu berjalan tanpa gangguan di negara seperti Iran dan Rusia.

Pendiri aplikasi perpesanan Rusia Telegram itu mengaku, perusahaannya diminta bekerja sama dengan lembaga serupa; tapi ia menolak. "Sebagai hasilnya, Telegram diboikot di sejumlah negara di mana WhatsApp tidak bermasalah dengan regulator, (yang) paling mencurigakan, di Rusia dan Iran," imbuh Durov.

2. Cadangan Data Pengguna iOS ke iCloud

Mengenai masalah Bezos dan Putra Mahkota Arab, Facebook menyalahkan iOS; Durov juga membahas hal itu dalam unggahan blognya.

Menurutnya, mencadangkan pesan pengguna ke iCloud dibandingkan memanfaatkan infrastruktur yang dikembangkan sendiri berpotensi membahayakan privasi pengguna. "Sebab, Apple tidak mengenkripsi data iCloud dan kerap kali menyerahkannya kepada pemerintah jika diminta," kata Durov.

3. Kode Sumber Tidak Tersedia untuk Umum

Tak seperti Telegram, kode sumber WhatsApp tak tersedia untuk publik; hal itu disoroti oleh Durov. Sebab dengan begitu, mustahil untuk mengetahui cara kerja enkripsi perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: