Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Cerita Saksi Penembakan Massal di Thailand hingga Tewaskan Puluhan Orang

Begini Cerita Saksi Penembakan Massal di Thailand hingga Tewaskan Puluhan Orang Kredit Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Warta Ekonomi, Bangkok -

Sejumlah saksi mata penembakan massal di Kota Nakhon Ratchasima, Thailand, menceritakan bahwa mereka bersembunyi di toilet dan mencari informasi melalui ponsel.

Jakraphanth Thomma, seorang tentara berusia 32 tahun menembak secara membabi buta di kawasan mal Terminal 21 pada Sabtu 8 Februari 2020, hingga menewaskan 29 tahun. Ia ditembak mati 16 jam kemudian oleh pasukan keamanan Thailand.

Baca Juga: Tentara Thailand Ngamuk, Total Korban Tewas 29 Orang! Begini Kronologi dan Latar Belakangnya

Salah seorang saksi saat kejadian, mengutip BBC, Senin (10/2/2020), Nattaya Nganiem menceritakan bahwa ia meninggalkan mal dengan mobil saat mendengar suara tembakan. Ia melihat seorang wanita berlari keluar dari mal dengan histeris.

Nattaya melihat seorang pengendara sepeda motor melempar sepeda motornya dan berlari.

Diaw, saksi lainnya yang melihat pelaku membawa senjata mengatakan kepada Amarin TV bahwa penyerang menargertkan kepala korban. “Dan tembakannya sangat tepat,” ujar Diaw, yang satu rekannya tewas dalam peristiwa ini.

Di lantai empat, Chanathip Somsakul (33), bersembunyi di toilet wanita bersama warga lainnya. Mereka menggunakan pintu bilik toilet untuk menutup pintu masuk.

Mereka menggunakan perangkat seluler untuk mencari informasi. Tetapi dia mengatakan ada begitu banyak informasi, dan tidak jelas mana yang harus dipercaya.

"Semua orang ketakutan. Seorang teman yang bekerja di mal berbicara dengan seorang pria di ruang kendali CCTV ... dia memberi kami informasi terbaru tentang lokasi pria bersenjata itu," katanya kepada kantor berita AFP.

Ketika polisi tiba sekitar pukul 21.00, mereka pergi dengan tertib, tetapi mulai berlari ketika tembakan terdengar.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan penembak melakukan serangan massal termotivasi oleh pertikaian tanah.

Sebanyak 57 orang lainnya terluka dalam insiden. "Jumlah korban sebanyak itu belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand", kata PM Prayuth Chan-ocha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: