Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nihil Kasus, Sebenarnya Indonesia Mampu atau Tidak Deteksi Virus Corona Baru?

Nihil Kasus, Sebenarnya Indonesia Mampu atau Tidak Deteksi Virus Corona Baru? Kredit Foto: Antara/Arnas Padda

Mengapa belum ditemukan kasus virus corona baru di Indonesia?

Beberapa pakar berteori bahwa iklim Indonesia yang hangat menghambat perkembangan virus atau sistem pertahanan tubuh warga Indonesia yang entah bagaimana berbeda. Namun, semua ini perlu penelitian lebih lanjut.

Amin Soebandrio, kepala lembaga penelitian Eijkman, mengatakan memang betul bahwa virus corona pada umumnya peka pada suhu yang lebih hangat dan tidak tahan terlalu lama di permukaan yang kering. Namun, informasi tersebut berdasarkan sifat virus corona yang lain, bukan spesifik virus corona baru ini.

Baca Juga: 47 Orang Positif Terinfeksi Virus Corona di Singapura

Amin menjelaskan bahwa di negara tetangga Indonesia yang iklimnya hampir sama seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina telah ditemukan kasus virus corona baru. Jadi, belum bisa dipastikan apakah perkembangan virus corona baru terhambat oleh iklim yang lebih hangat.

"Kita berharap seperti itu, tapi jangan membuat kita jadi lengah karena menganggap cuaca atau iklim akan melindungi kita," kata Amin.

Ia juga mengatakan, belum ada bukti spesifik yang menunjukkan adanya keunikan dalam sistem imun warga Indonesia. "Saat ini kita hanya berharap [orang] Indonesia punya kekebalan atau host (inang) yang tidak disukai oleh si virus karena ada berbagai faktor yang menyebabkan si virus tidak masuk atau hanya mampir tapi tidak sempat menimbulkan gejala."

Siapkah Indonesia menangani wabah virus corona baru?

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk pasien yang diduga terinfeksi virus corona baru. Keseratus rumah sakit tersebut sebelumnya menangani wabah flu burung pada 2004.

Anung Sugihantono, direktur jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit Kementerian Kesehatan, mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan rumah sakit berdasarkan perhitungan epidemiologi.

"Kapasitas rumah sakit yang disiapkan di Papua berbeda dengan di Jakarta, yang densitasnya, probabilitasnya lebih tinggi seandainya terjadi [wabah]," kata Anung.

Perwakilan WHO di Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan, mengatakan pihaknya "sepenuhnya percaya" bahwa lab nasional di Indonesia memiliki reagen, tes, dan tenaga ahli yang kompeten untuk mendeteksi transmisi virus corona baru.

"Indonesia telah bekerja sangat keras dalam beberapa tahun terakhir ... dan telah mempersiapkan diri untuk setiap kemungkinan," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: