Airbnb mengatakan tahun lalu bahwa ia diharapkan menjadi perusahaan publik sekitar tahun 2020, tetapi sumber mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa kemungkinan kuartal pertama paling berarti dan waktu dapat dipengaruhi oleh wabah virus corona.
Airbnb telah bekerja keras untuk mendapatkan pijakan di China, tetapi menurut laporan Selasa, jumlah itu mungkin telah mencapai 80% hit tahun ini.
Airbnb juga telah menangguhkan pemesanan di Beijing dan mengizinkan pelanggan untuk membatalkan perjalanan secara gratis, namun masih belum jelas seberapa signifikan wabah tersebut telah mempengaruhi bisnis mereka.
Airbnb pun diketahui menolak untuk memberi tanggapan mengenai laporan The Wall Street Journal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: