Kritik pedas dilontarkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada Rabu (12/02/2020) kemarin. Erick menilai, kinerja Telkom perlu dibenahi sehingga tidak terlalu bergantung pada pendapatan dari entitas anak usahnya, yakni PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
"Enak jadi Telkom. Telkomsel dividen, revenue Telkomsel digabung ke Telkom hampir 70%. Mendingan nggak ada Telkom, langsung aja (Telkomsel) dimiliki oleh Kementerian BUMN, dividen jelas," tegas Erick.
Baca Juga: Gak Cuma Trump, Bos WHO Acungkan Jempol Buat Xi Jinping: Dia Pahlawan, Seluruh Dunia Tahu Itu!
Pernyataan Erick itu sontak membuat publik terkejut, tidak terkecuali pelaku pasar yang juga merupakan investor saham Telkom. Dilansir dari RTI, aktivitas jual-beli saham TLKM pada hari ini, Kamis (13/02/2020) mengalami peningkatan menjadi 2.015 kali perdagangan atas 10,96 juta saham.
Baca Juga: Wadidaw! Telkomsel di Atas Angin, Erick Thohir Gamblang: Gak Usah Ada Telkom, Ngapain!
Namun, dengan catatan nilai transaksi harian sebesar Rp41,61 miliar, aktivitas perdagangan saham TLKM didominasi oleh aksi jual oleh investor asing. Bahkan, saham telekomunikasi pelat merah ini sempat bergabung ke daftar saham yang paling banyak dilepas oleh asing. Khawatir bahwa Erick tak main-main dalam pernyataannya untuk meniadakan Telkom, asing pun membawa kabur keuntungan jual dari saham TLKM senilai Rp540,49 juta.
Akibatnya, saham TLKM terdiskon sangat dalam hingga jatuh ke level terendah di angka Rp3.770 per saham. Jelang penutupan sesi I, saham TLKM terkontraksi -1,05% dan bertengger di level Rp3.780 per saham. Padahal, pada penutupan pasar Rabu (13/02/2020), nasib saham TLKM masih baik-baik saja dengan ditutup apresiasi 0,79% ke level Rp3.820 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih