Banyak Dokter di China Meninggal, Publik Murka: Mereka Bukan Mesin, Mereka Kelelahan!
Ada banyak cerita dan perjuangan dari masyarakat China dalam memerangi virus corona, Covid-19. Salah satunya adalah perjuangan dari tenaga medis di China dalam memerangi virus corona.
Para petugas medis itu harus bekerja keras dalam menangani pasien corona. Bahkan, mereka harus bekerja lebih lama tanpa istrirahat cukup untuk menangani para pasien.
Baru-baru ini dikabarkan seorang dokter berusia 51 tahun di China meninggal karena kelelahan. Dokter yang diketahui bernama Xu Hui ini meninggal karena kelelahan.
Baca Juga: Lawan Corona, Pemerintah Makau Bagi-bagi Rp3,8 T ke Warganya
Kabar kematian dokter Hui ini memicu kemarahan publik. Hal ini karena Sekretaris Partai Komunis China Jiangsu menyebut tenaga medis tersebut 'teladan bagi tenaga medis lainnya'. Padahal dokter itu meninggal karena kelelahan setelah bekerja tanpa henti selama 18 hari.
Dalam pernyataan lain yang dirilis pada Senin (12/2/2020) tertulis, tenaga medis itu dipuji karena dianggap memberi contoh atas dedikasi dirinya yang begitu penuh untuk pekerjaannya, begitu dikutip dari laman World of Buzz.
Menurut Shanghaiist, dokter yang meninggal, pada 7 Februari 2020, adalah Wakil Direktur Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China Nanjing. Sejak politisi tersebut membuat pernyataan yang meragukan tentang kematian Xu, pengguna Twitter berbagi kemarahan mereka melalui akun media sosial mereka. Mereka mempertanyakan jenis sistem medis yang mendorong dokter untuk bunuh diri karena terlalu lelah bekerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: