40 Warga AS di Kapal Pesiar Diamond Princess Terinfeksi Corona
Seorang penumpang asal AS, Sarah Arana, kepada AFP, mengatakan mereka melewati kontrol paspor darurat tetapi tidak menjalani pemeriksaan kesehatan. Mereka naik bus yang dikendarai oleh personel berjas pelindung dari ujung ke ujung dan diberitahu bahwa lebih dari selusin kendaraan akan melakukan perjalanan dalam konvoi.
"Saya senang dan siap untuk pergi," kata Arana kepada AFP sebelum meninggalkan kapal. "Kami membutuhkan karantina yang tepat. Ini tidak."
Baca Juga: 1.770 Orang Tewas, 71.231 Terinfeksi Virus Corona
"Pemerintah AS seharusnya melakukan intervensi lebih cepat, pada awal," kata pekerja sosial medis berusia 52 tahun itu.
"Ini terlalu berat bagi Jepang, dan mereka seharusnya tidak harus menanggung beban," imbuh dia. "Orang-orang Jepang tidak pantas menerima ini. Saya berterima kasih penuh."
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan pada hari Sabtu bahwa 400 orang Amerika akan diterbangkan pulang. Orang Amerika lainnya yang ada di kapal menolak evakuasi, meskipun telah diperingatkan mereka masih harus menunggu dua minggu dan tes negatif sebelum diizinkan kembali ke Amerika Serikat.
"Kesehatan saya baik-baik saja. Dan karantina dua minggu saya hampir berakhir. Mengapa saya ingin naik bus dan pesawat dengan orang lain yang mereka pikir mungkin terinfeksi ketika saya menghabiskan hampir dua minggu diisolasi dari orang-orang itu?" tulis Matt Smith, seorang pengacara Amerika di kapal pesiar Diamond Princess dengan istrinya, di Twitter. Dia menggambarkan sesama penumpang Amerika yang berdiri di balkonnya meneriakkan "AS, AS" ketika bus tiba untuk mengambilnya.
"Tentu saja, bertentangan dengan aturan karantina, dia tidak mengenakan masker, dan dia berbicara dengan seorang penumpang di balkon yang berdekatan...Dan Anda ingin saya naik bus dengannya?".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti