Kutip Ayat Suci Bela Yudian, Ngabalin Malah Kena Semprot Wasekjen MUI: Hati-hati Gunakan Ayat!
Zaitun kemudian meminta Ngabalin menjelaskan bagaimana turunnya ayat tersebut, namun Ngabalin tidak menjelaskan. Akhirnya Zaitun sendiri yang menjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut.
Ngabalin memanas dan berbicara dengan nada tinggi dan meminta lembaga keagamaan itu untuk tetap ber-tabayyun kepada Yudian.
"Saya tak bilang salah, kenapa enggak klarifikasi. Apakah MUI salah, NU-Muhammadiyah salah, saya enggak gunakan kata salah. Saya hanya bilang enggak tabayyun sama pernyataannya Yudian," ujarnya.
Baca Juga: 2 Ribu Orang Bakal Geruduk Gedung DPR RI, Mau Tangkap Harun Masiku
Ngabalin kemudian kembali mencecar Zaitun dan menantang jika ingin beradu ilmu tafsir. "Di mana salahnya itu kalimat. Kalau mau bahas ilmu tafsir, kita belajar ilmu tafsir Zaitun, saya sekolah itu ilmu," kata Ngabalin.
Namun, menurut Zaitun, ada beberapa hal yang memang tidak perlu untuk di-tabayyun karena perkaranya dinilai sudah cukup jelas. Hal itu pernah terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW, yakni ketika Bilal bin Rabah berselisih dengan Abu Dzar.
"Jadi dalam masalah ini di zaman terbuka sebuah pernyataan yang bisa dinilai publik, oleh MUI, Muhammadiyah, NU, dan agama lain. MUI sudah lihat sendiri, ini pernyataannya jelas, agama musuh Pancasila, ini jelas. Kalau MUI tak bersikap bagaimana. Mengatakan itu sudah jelas salah," kata Zaitun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti