Sembuh, Begini Curhatan Para Pasien yang Sukses Melawan Virus Corona
Untungnya, ia bergabung dengan suatu komunitas. Setelah komunitasnya membaca postingannya di media sosialnya dan mendapatkan perhatian luas, dia menerima panggilan telepon yang memerintahkannya untuk dirawat di Rumah Sakit No 7 Wuhan bersama ayahnya.
Di dalam rumah sakit, ia pun harus berbagi bangsal dengan lima pasien corona lainnya. Yangyang mengaku tidak keberatan, karena semua yang datang di rumah sakit tersebut sama-sama berjuang untuk penyembuhan.
Baca Juga: Karena Corona, Rusia Resmi Larang Masuk Seluruh Warga China
"Aku sangat bersyukur sudah bisa mendapatkan tempat tidur, jadi aku tidak mengeluh tentang bangsal yang sesak ini," ujarnya.
Menurutnya, ada banyak orang yang tidak seberuntung dia. Mereka harus mengkarantina di dalam rumahnya sendiri dan kondisinya akan terus memburuk sebelum mereka bahkan menemui dokter.
Dan kini setelah dinyatakan pulih dan telah melakukan CT Scan, Yangyang mengaku ingin membayar hutang. Yangyang ingin membantu mereka yang masih terbaring di rumah sakit wuhan dengan plasma darahnya.
"Saya mendengar bahwa plasma orang yang telah pulih dari virus dapat membantu penyembuhan pasien lainnya. Saya akan menyumbang begitu saya menyelesaikan masa karantina 14 hari ini," ujarnya.
Selain Yangyang, ada juga seorang wanita berusia 34 tahun bernama Peng. Peng mengaku mengalami gejala pada 27 Januari tetapi baru masuk rumah sakit seminggu kemudian setelah hampir merasakan sulit bernafas.
Bahkan ketika pertama kali masuk bangsal rumah sakit, Peng mengaku hampir saja menyerah karena banyaknya pasien corona.
Beruntungnya, setelah mendapatkan perawatan intensif, kondisi Peng menjadi lebih stabil. Dua minggu kemudian Peng menjalani tes kembali dan dinyatakan negatif corona setelah melakukan dua kali tes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: