Teknologi 5G saat ini memang sedang menjadi primadonanya teknologi terutama dalam telekomunikasi. PT Hipernet Indodata atau Hypernet pun memiliki rencana untuk ikut masuk ke dalam bagian penyedia layanan 5G untuk B2B.
"Kalau 5G bagi kami bukan kompetisi, 5G jadi peluang kami juga karena 5G bisa menaikkan kecepatan internet lebih cepat. Kami target market-nya adalah corporate. Kami enggak cuma bicara tentang koneksi ke internet. Mereka punya jaringan internal, untuk akses ke VPN mereka, akses ke jaringan server mereka, membutuhkan jaringan yang reliable dan secure."
"Itulah kami akan membantu pelanggan di sisi sana. Kami akan berkolaborasi, jadi kami akan berkolaborasi dengan pemain 5G," kata Chief Operating Officer Hypernet Sudino Oei di Thamrin Nine Ballroom, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Siap-Siap Ya Huawei, Amerika Serikat Lagi Bikin Solusi 5G Tandingan Buat Lawan Kamu!
Menurutnya, kolaborasi antarpenyedia layanan diperlukan karena mustahil satu perusahaan dapat mencakup seluruh market yang ada.
"Kami selalu melihat sesama penyelenggara bukan sebagai kompetisi, tapi sebisa mungkin kami bermitra. Baik mau seperti apa pun, di Indonesia sangat banyak sekali, baik dari level UKM, enterprise. Tidak mungkin satu perusahaan meng-handle mereka semua. Tidak mungkin hanya satu perusahaan yang selalu melakukan inovasi, maka dari itu selalu melakukan kolaborasi. Dari kolaborasi itulah nanti muncul inovasi atau produk layanan," ujarnya.
Era disrupsi yang memaksa perusahaan untuk bertransformasi juga membuka peluang lebar bagi Hypernet.
"Jadi pelanggan sekarang, perusahaan sudah masuk ke arah digital. Kami membantu atau mengarahkan, perusahaan hanya fokus pada lini bisnis mereka, ide kreatif untuk membuat modeling bisnis. Untuk penunjang bisnis-bisnis yang membutuhkan teknologi, mereka bisa berpartner dengan kami. Salah satunya untuk penyediaan cloud services, it support, lalu koneksi internet, manage servuce, dan sebagainya," ungkapnya.
Adapun salah satunya dilihat dari pertumbuhan layanan pengguna cloud services di Hypernet. Menurut Sudino, layanan tersebut tumbuh signifikan.
"Cukup banyak, memang belum sampai 50 persen dari total customer kami, tapi sudah mengarah ke sana karena pertumbuhannya cukup signifikan untuk cloud services," lanjutnya.
Baca Juga: Belum Bayar Pajak, Facebook Dituntut US$9 Miliar
Adapun Hypernet menargetkan untuk tumbuh sebesar 50 persen di tahun lalu. Namun, Sudino menyebut pertumbuhan tahun lalu melebihi target perusahaan.
"2019, Puji Tuhan kami mencapai 100 persen. Untuk 2020, kami optimis untuk target naik dua kali lipat dari yang kami capai di 2019," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: