Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB: Bencana Kemanusiaan Sedang Berlangsung di Suriah

PBB: Bencana Kemanusiaan Sedang Berlangsung di Suriah Kredit Foto: Fox News
Warta Ekonomi, Damaskus -

Kepala Urusan Kemanusiaan dan Bantuan Darurat PBB Mark Lowcock mengatakan bencana kemanusiaan sedang berlangsung di Provinsi Idlib, Suriah. Sejak Desember tahun lalu, Idlib dibombardir pasukan Suriah dengan dukungan Rusia.

Dia mengungkapkan, ratusan ribu warga Idlib sedang melakukan eksodus. Kondisi mereka mencemaskan karena saat ini Idlib tengah dibekap cuaca sangat dingin. “Banyak yang berjalan kaki atau di belakang truk dalam suhu di bawah titik beku, di tengah hujan, dan salju. Mereka pindah ke daerah yang semakin ramai yang mereka pikir akan lebih aman. Tapi di Idlib, tidak ada tempat yang aman,” ujar Lowcock saat berbicara di Dewan Keamanan PBB pada Rabu (19/2).

Menurut Lowcock, sejak 1 Desember 2019, hampir 900 ribu warga Idlib mengungsi. Lebih dari 500 ribu di antaranya adalah anak-anak. Sekitar 50 ribu orang tak memiliki tempat bernaung. Mereka berlindung di bawah pohon dan ruang terbuka. “Saya mendapat laporan harian tentang bayi dan anak kecil yang sekarat dalam kedinginan,” ujar Lowcock.

Baca Juga: Jet-Jet Tempur Rusia Bombardir Teroris Pro-Turki di Suriah

Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen turut menyatakan kekhawatiran atas situasi di Idlib. Dia menyerukan pihak yang berkonfrontasi di sana menerapkan gencatan senjata. “Anak-anak muda sekarat karena kedinginan. Potensi untuk lebih banyak pemindahan dan bahkan lebih banyak penderitaan manusia yang nyata terlihat ketika semakin banyak terkurung ke dalam ruang yang terus menyusut,” kata Pedersen.

Citra satelit dari Maxar Technologies yang berbasis di Kolorado menunjukkan sejumlah besar tenda dan tempat berlindung terkonsentrasi di Kafaldin dan Deir Hassan dekat perbatasan Turki. Gambar pun memperlihatkan adanya tenda di tepi tambang terdekat di sana. Selain di Kafaldin dan Deir Hassan, tenda-tenda pengungsi juga berkerumun di Azaz, sekitar 30 kilometer barat laut kota Aleppo.

Abu Abdallah (49 tahun) bersama istri, anak, dan 20 kerabatnya telah terdampar di jalanan Azaz selama berhari-hari. Setelah Idlib digempur, mereka pindah dari satu desa ke desa lain tapi belum menemukan tempat berlidung. “Saya tidak tahu ke mana harus membawa mereka. Allah tahu ke mana kita akan pergi,” ujar Abdallah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: