Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB: Bencana Kemanusiaan Sedang Berlangsung di Suriah

PBB: Bencana Kemanusiaan Sedang Berlangsung di Suriah Kredit Foto: Fox News

Di tengah terjangan dingin, Abdallah harus membakar sampah agar keluarganya tetap hangat. Aziz Hadaja (70 tahun) adalah warga Idlib lainnya yang melarikan diri ke Azaz. Hadaja bertahan dengan keluarganya di sebuah tenda di lapangan. “Kami tidak membawa apa-apa,” ucapnya.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi meminta Turki agar mengizinkan lebih banyak pengungsi Suriah bernaung di wilayahnya. Ankara diketahui telah menampung 3,7 juta pengungsi Suriah di dalam perbatasannya. Menurut Grandi, dukungan internasional untuk warga sipil Suriah harus ditingkatkan. Selain itu, dia menyerukan agar konfrontasi bersenjata di Idlib dihentikan.

“Ribuan orang tak bersalah tidak dapat membayar harga dari sebuah komunitas internasional yang terpecah, yang ketidakmampuannya menemukan solusi bagi krisis ini akan menjadi noda besar pada hati nurani kolektif kita bersama,” ujar Grandi.

Baca Juga: 15 Ribu Pasukan Turki Kepung Barat Laut Suriah

Pada Kamis (20/2), pesawat-pesawat tempur Rusia masih melancarkan serangan udara ke kota-kota yang masih dikuasai kelompok oposisi bersenjata Suriah di Provinsi Idlib. Moskow diketahui merupakan sekutu utama Pemerintah Suriah dalam menghadapi kelompok oposisi bersenjata di negara tersebut. Pertempuran di wilayah itu tak hanya melibatkan antara pasukan Suriah dan Rusia dengan kelompok oposisi bersenjata.

Militer Turki juga terlibat dalam konfrontasi bersenjata di sana. Ankara diketahui mendukung beberapa faksi oposisi yang ingin melengserkan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Perwakilan Rusia dan Turki telah melakukan pembicaraan terkait krisis di Idlib. Namun, belum ada hasil positif dari pertemuan tersebut.

“Rusia telah mempertahankan posisinya bahwa Turki menarik diri dari Idlib dan mengevaluasi pos pengamatan (militer) sejak awal. Mundur dari Idlib atau mengungsi dari pos pengamatan tidak ada dalam agenda,” ujar seorang pejabat Turki.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: