- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pinang Bank Permata Pakai Mahar US$2,7 Miliar: Ambisi Bangkok Bank Jadi Pemain Utama Asia Tenggara!
Dua puluh lima tahun berambisi menjadikan Bangkok Bank sebagai pemain regional utama di Asia Tenggara, Chartsiri Sophonpanich secara perlahan mulai dapat merealisasikan ambisi tersebut melalui aksi akuisisi PT Bank Permata Tbk (BNLI). Tepat pada Desember 2019 lalu, Chartsiri yang menjabat sebagai Presiden Bangkok Bank berhasil memenangkan tawaran pengambilan saham (akuisisi) Bank Permata dengan nilai taruhan mencapai US$2,7 miliar.
Baca Juga: Dolar AS Menang Banyak, Rupiah Terkoyak-Koyak!
Beberapa analis menilai, apa yang dilakukan Chartsiri adalah sebuah langkah berani yang tidak biasa sekaligus berisiko bagi bankir berusia 60 tahun itu. Setelah bertahun-tahun bermain aman dan tertinggal di belakang pada kompetitor, akuisisi Bank Permata ini diklaim menjadi peluang besar terakhir yang dimiliki Chartsiri untuk merevitalisasi dan menumbuhkan Bangkok Bank lebih besar lagi dari apa yang sudah dilakukan oleh sang kakek Chartsiri.
"Di mana ada bahaya, di situ ada untung. Warisan Chartsiri adalah menumbuhkan Bangkok Bank bahkan lebih besar dari kakeknya. Saya percaya itu adalah tujuannya, itu tujuan dia," ujar ketua Amnuai, Piti Sithi, dilansir dari South China Morning Post, Jakarta, Jumat (21/02/2020).
Baca Juga: Bangkok Bank Bakal Jadi Tuan Baru Bank Permata, Tapi. . . .
Chartsiri yang sudah merasakan jatuh bangun dalam membesarkan Bangkok Bank diklaim akan piawai dalam memanfaatkan peluang sehingga mampu membawa Bank Permata ke arah pertumbuhan yang lebih baik.
"Chartsiri akan sangat terampil mengubah Bank Permata atau mendorongnya ke level baru," ujar seoang analis di Sanford C. Bernstein Singapura, Kevin Kwek.
Baca Juga: Herry Sidharta Naik Takhta Jadi Dirut, Saham BNI Terdiskon Jumbo!
Kendati begitu, kesepakatan untuk membeli Bank Permata dari Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII) masih memerlukan persetujuan dari para pemegang saham dan regulator Bank Bangkok di Thailand dan Indonesia.
"Akuisisi Bank Permata adalah kasus luar biasa karena ini adalah kesempatan langka. Kami percaya bahwa pelanggan Bangkok Bank kami dapat menggunakan Bank Permata dengan baik," tegas Chartsiri dalam sebuah wawancara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih