Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Truk ODOL Bikin Biaya Maintenance Bengkak, Waskita Toll Road Ngomel-ngomel

Truk ODOL Bikin Biaya Maintenance Bengkak, Waskita Toll Road Ngomel-ngomel Kredit Foto: Angga Nugraha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah saat ini gencar menertibkan truk kelebihan muatan atau Over Load Over Dimension (ODOL). Selain memberikan ancaman keselamatan bagi pengguna jalan tol, truk tersebut juga membuat neraca keuangan pengelola jalan tol sering merugi.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengungkapkan, secara teoritis pelarangan ODOL melintas di jalan tol memang mengancam jumlah lalu lintas yang melalui jalan tol. Namun, kata dia, hal itu tidak lebih besar ketimbang biaya perawatan jalan tol yang semakin besar akibat ODOL.

"Ini kampanye pelarangan masuk tol, kita sebagai pemain baru, banyak dilarang truk ODOL pemasukan jadi berkurang, ini pikiran praktisnya," kata dia dalam acara sosialisasi dan kampanye tol zero ODOL di Cirebon, Senin (24/2/2020).

Baca Juga: Waskita Batal Terbitkan Obligasi, Kenapa Tuh?

Dia mengaku belum memiliki perhitungan secara spesifik besaran kerugian yang disebabkan membengkaknya biaya perawatan jalan akibat truk ODOL. Namun, secara umum itu bisa dilihat dari semakin cepatnya waktu perawatan. 

Berdasarkan rencana bisnis perusahaan, kata dia, waktu perawatan besar ruas tol terjadi pada tahun ketiga maupun lima. Akan tetapi, tanpa disadari, setiap lalu lalangnya truk ODOL, biaya besar perawatan tol selalu muncul di tahun pertama.

"Kami belum punya datanya. Tapi kami akan keluar biaya maintenance lebih dulu dari tiga, lima, tujuh tahun menjadi satu tahun sudah keluar biaya struktur lebih besar. Ini yang tanpa kita sadari," jelasnya.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Hijrah, Jakarta Tetap Jadi Ikon Indonesia?

Sementara itu, berdasarkan catatannya juga, lalu lintas truk ODOL di beberapa ruas tol masih cukup besar hingga saat ini. Misalnya, untuk ruas Tol Kanci-Pejagan, dari 34 kendaraan yang masuk, 20 kendaraan di antaranya adalah truk ODOL.

"Dengan kampanye ini, apa yang bisa dijadikan strategic bussiness plan maintanance itu terjaga baik, sehingga kinerja BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) tak perlu minta subsidi pemerintah, bisa ter-manage dengan baik," ungkap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: