Sebanyak tujuh orang tewas dan sekitar 150 orang terluka dalam bentrok antara dua kelompok yang berbeda di ibu kota India, New Delhi. Kepolisian menjelaskan korban jiwa itu pada Selasa (25/2), sehari setelah kerusuhan berlangsung.
Unjuk rasa dan kerusuhan ini bagian dari gelombang protes terhadap Undang-undang (UU) Kewarganegaraan yang dianggap diskriminatif terhadap muslim sejak dua bulan lalu.
"Tujuh orang, termasuk satu komandan kepolisian Delhi, meninggal dunia," ujar Anil Mittal, personil kepolisian India.
Baca Juga: PBB Desak India Hormati HAM di Kashmir
Dia menjelaskan, sekitar 150 orang terluka dalam kekerasan tersebut. Bentrok pecah di distrik timur laut Delhi antara pendukung dan penentang UU tersebut.
Kepolisian menggunakan gas air mata dan granat asap untuk membubarkan kerusuhan. Sejumlah kendaraan dan stasiun pengisian bahan bakar dibakar oleh para pengunjuk rasa.
"Beberapa orang mengalami luka tembakan senapan," ujar Dr Rajesh Kalra, kepala tim medis di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur, New Delhi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: