Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Terkoreksi 2,63 Persen ke Level 5.539

IHSG Terkoreksi 2,63 Persen ke Level 5.539 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gelombang profit taking benar-benar mampu menenggelamkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai ke level terendah dalam sejak satu tahun terakhir di angka 5.538,68. Bak menguji adrenalin, IHSG terus terjun dengan koreksi yang tidak main-main, yakni mencapai -2,63% ke level 5.539,38 pada akhir perdagangan sesi I, Kamis (27/02/2020).

Baca Juga: Warning! Asing Ngamuk-Ngamuk, Pasar Modal Remuk Sampai Jatuh Lebih dari 2,30% di Kamis Siang

Baca Juga: Mata Uang Global Terkapar, Kilau Emas Cetar Membahana!

Faktor utama yang membuat IHSG terjun bebas jelang akhir pekan ini tidak lain ialah keagresifan pelaku pasar dalam melakukan aksi jual. Bursa mencatat, sepanjang sesi pertama, asing dan domestik menguras modal asing dengan nilai masing-masing mencapai Rp448,50 miliar dan Rp474,47 miliar. Jika dikalkulasikan, dalam sepekan nilai jual bersih asing dan domestik yang telah menguap dari bursa masing-masing sebesar Rp3,94 triliun dan Rp3,65 triliun.

Asal tahu saja, sebagian besar dana segar tersebut dikuras dari saham bank BUKU IV, yakni PT Bank Rakyat Indonesai Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Baca Juga: Corona Bikin Jantung Berdebar, Dolar AS dan Rupiah Ambyar!

Dilansir dari RTI, saham BRI berada di posisi teratas sebagai saham dengan net sell tertinggi, yakni Rp306,3 miliar dan pada akhir sesi I ini saham BBRI terkoreksi 7,81% ke level Rp4.130 per saham. Berikutnya ada saham BBCA dengan nilai jual bersih mencapai Rp136,7 miliar dan koreksi saham sebesar 3,35% ke level Rp31.025 per saham.

Saham BMRI juga ikut terkena tekanan jual dengan capaian net sell sebesar Rp97,5 miliar sehingga harga sahamnya terdiskon sebesar 4,58% ke level Rp7.300 per saham. Begitu pun juga dengan saham BBNI yang terkuras hingga Rp21,3 miliar dengan koreksi saham 4,11% ke level Rp7.000 per saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: