PBB Kecam Rencana Israel Bangun Ribuan Rumah di Tepi Barat
Juru bicara kepresidenan Palestina Abu Rudeineh menilai keputusan Netanyahu mencabut penangguhan pembangunan permukiman E1 merupakan hasil dari kebijakan AS yang bias dan berbahaya. Terutama dalam membantu proses okupasi Israel terhadap wilayah Palestina. "Ini adalah kebijakan berbahaya dan kami menganggap ini sebagai tindakan menghancurkan proses perdamaian," kata Rudeineh seperti dilaporkan laman Al Arabiya.
Pada Kamis pekan lalu, Netanyahu juga telah mengumumkan rencana pembangunan 3.000 rumah untuk penduduk Yahudi di Givat Hamatos. Sebanyak 2.200 rumah akan turut dibangun di Har Homa.
Netanyahu mengaku telah mencabut pembatasan pembangunan di Givat Hamatos serta menyetujui proyek permukiman di Har Homa. "Yerusalem sedang dibangun dan diperluas. Kami menghubungkan semua bagian dari Yerusalem yang bersatu. Saya telah menghilangkan semua batasan dan sekarang Yerusalem sedang dibangun di bawah otoritas saya," ujar Netanyahu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: