Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), yakni PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang, menandatangani Plant Acceptance Pabrik NPK Fusion II dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Penandatanganan dilakukan oleh Khairul Anwar selaku Project Manager PT Pusri Palembang dan Tamhid selaku Project Manager PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang merupakan kontraktor pelaksana proyek dan disaksikan oleh direksi masing-masing perusahaan.
Baca Juga: 12 Putra-Putri Papua Jalani Program Induksi di Pupuk Indonesia
Pabrik NPK Fusion II merupakan salah satu proyek strategis perusahaan yang mulai dibangun sejak Januari 2018 dengan kapasitas produksi sebesar 2 x 100.000 MTPY dan dibangun oleh kontraktor EPC Nasional PT Wijaya Karya (Persero) Tbk di atas lahan seluas 4,38 ha di komplek Pusri Palembang.
Direktur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro, mengatakan bahwa Pabrik NPK Fusion II ini dibangun sebagai upaya diversifikasi usaha produk pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen, Fosfor, dan Kalium.
"Bagi Pusri ini jadi salah satu tonggak penting karena ke depannya kita tidak hanya fokus urea saja, tetapi mulai merambah ke pupuk majemuk atau yang lazim dikenal dengan NPK," jelas Mulyono dalam keterangan yang diperoleh, Kamis (27/1/2020).
Mewakili Wijaya Karya sebagai kontraktor pelaksana proyek, Direktur Operasi II Bambang Pramujo, menyampaikan apresiasi atas dipercayanya Wika dalam menyelesaikan proyek NPK Fusion II. "Terima kasih atas kepercayaan Pusri kepada Wika dan kesempatan yang diberikan sehingga Wika dapat turut berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Pusri Palembang memproduksi dan menyalurkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani di sejumlah provinsi. Khusus untuk pupuk urea PSO disalurkan ke wilayah Babel, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Jateng, DI Yogyakarta, Kalbar, Kalsel, dan Kalteng. Sementara, NPK disalurkan ke wilayah Sumsel dan beberapa wilayah di Jambi. Diharapkan dengan beroperasinya Pabrik NPK Fusion II ini dapat meningkatkan market share, mengingat makin tingginya tren permintaan pasar dalam negeri dan ekspor.
Pembangunan Pabrik NPK Fusion II ini juga sejalan dengan program kerja Pupuk Indonesia untuk lebih fokus pada lini produk pupuk majemuk yang telah terbukti memiliki produktivitas lebih dibanding pupuk tunggal dan juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku gas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: