Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arab Stop Jemaah Haji, Rugi Agen Travel Triliunan

Arab Stop Jemaah Haji, Rugi Agen Travel Triliunan Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arab Saudi resmi melakukan penghentian ibadah umrah untuk sementara bagi jemaah haji asal Indonesia. Kebijakan tersebut diberlakukan lantaran tengah merebaknya virus corona yang mengkhawatirkan dunia internasional.

 

Akibat adanya kebijakan ini, para pengusaha biro perjalanan haji dan umrah mengalami kerugian mencapai triliunan rupiah. Jemaah juga terdampak akibat telah melakukan sejumlah persiapan tetapi tidak jadi berangkat.

 

"Potensi penjualan kerugian sampai Rp2 triliun sampai Rp2,5 triliun. Itu dalam satu bulan. Efek luar biasa karena sampai terkena ke tenaga kerja kami," kata Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Joko Asmoro dalam Diskusi bertema 'Mengukur Efek Corona: Siapkah Kita?' di Hotel Ibis Tamarin, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Februari 2020.

 

Baca Juga: Saudi Setop Visa Umrah, Menkes Bakal Buka-bukaan Indonesia Bebas Corona

 

Menurut Joko, saat ini terdapat sekitar 50 ribu masyarakat yang sudah memperoleh visa, namun gagal berangkat ke Arab Saudi. Hingga kemarin ada sekitar 2.393 jemaah yang tidak dapat berangkat dari bandara Soekarno-Hatta.

 

Kemudian juga ada sebanyak 1.685 jemaah yang sudah berangkat dari Indonesia namun terpaksa diberhentikan di negara transit sebelum sampai ke Arab Saudi.

 

Baca Juga: Saudi Setop Izin Umrah, Begini Usulan Menhub untuk Bos-Bos Maskapai

 

Dengan adanya kebijakan ini, kata Joko, Kementerian Agama mesti turun tangan mencari solusinya. Kementerian Agama harus berkomunikasi dengan Arab Saudi terkait refund atau pengembalian dana dan reschedule atau penjadwalan ulang.

 

Khusus penjadwalan ulang, agen travel sedang berupaya meminta Kementerian Luar Negeri Arab Saudi untuk melonggarkan kebijakan pembuatan visa.

 

"Berdasarkan pertemuan dengan kemenag dan lembaga terkait untuk menghindari kerugian yang besar dari semua pihak dan kejadian ini, ini di luar kita semua jadi pada punya pemahaman yang sama. Jadi maskapai, penerbangan ke sana, akomodasi, transportasi, catering bisa di reschedule," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: