Panas Lagi, China Sebut Tembakan Laser Karena Ulah Pesawat AS
Militer Amerika Serikat (AS) menuduh kapal perang China menembakkan laser terhadap pesawat patroli P-8A Poseidon di sebelah barat Guam 17 Februari lalu. Namun, pihak Beijing melalui media pemerintah menuduh balik pesawat Amerika yang justru bertindak agresif.
"Tuduhan AS adalah upaya yang jelas untuk menggembar-gemborkan teori 'ancaman China' dan meningkatkan anggaran Angkatan Laut-nya," bunyi editorial media pemerintah, Global Times, mengutip pakar Angkatan Laut China yang tak disebutkan namanya pada hari Jumat (28/2/2020).
Baca Juga: Meski Amerika Terus Curiga, Perusahaan China Ini Masih Dipercaya Sama . . . .
"Kapal perang China melakukan pelatihan normal di perairan internasional, dan menggunakan peralatan terkait selama pelatihan tersebut sesuai dengan hukum internasional. Dibandingkan dengan pelatihan yang dijadwalkan oleh kapal perang China, pesawat perang AS yang mendekat dengan cepat adalah yang agresif," lanjut editorial Global Times.
Kapal perang yang dituduh Amerika menembakkan laser itu adalah kapal perusak dengan nomor lambung PLA Navy (Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat) 161. Kapal perusak Hohhot Type 052D itu salah satu dari tiga kapal di kelas sejenis yang mulai beroperasi tahun lalu.
Global Times melaporkan bahwa kapal perusak Hohhot menyertai kapal Xianning, kapal pengawas Tianshuxing dan kapal tambahan Chaganhu dalam misi pelatihan melintasi garis batas internasional untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, Angkatan Laut Amerika mengatakan pada 17 Februari pesawat P-8A Poseidon melakukan patroli di wilayah udara internasional, sekitar 380 mil sebelah barat Guam. Namun, sebuah kapal perusak China menembakkan laser bertenaga tinggi terhadap pesawat. Menurut Angkatan Laut Amerika, laser itu tidak terlihat dengan mata telanjang, tapi terdeteksi oleh sensor yang ada pada P-8A.
Baca Juga: Di Pasifik, Kapal Perang China Gunakan Laser buat Tembak Jet Patroli AS
Meski tak ada awak yang terluka dan pesawat berhasil mendarat dengan selamat, militer AS mengaku sedang melakukan penilaian atas kerusakan pesawat akibat tembakan laser.
"Laser tingkat senjata berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada awak pesawat dan pelaut, serta sistem kapal dan pesawat," kata Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan.
"P-8A beroperasi di wilayah udara internasional sesuai dengan aturan dan regulasi internasional. Tindakan (kapal) perusak Angkatan Laut China tidak aman dan tidak profesional," lanjut armada tersebut.
Militer Amerika menganggap tindakan China melanggar Kode untuk Pertemuan yang Tidak Direncanakan di Laut (CUES), sebuah perjanjian multilateral antara AS dan China yang berasal dari Simposium Angkatan Laut Pasifik Barat 2014. CUES membahas penggunaan laser yang dapat menyebabkan kerusakan pada personel atau kerusakan pada peralatan.
Angkatan Laut Amerika juga mengatakan bahwa tindakan kapal perusak China tidak konsisten dengan MoU antara Pentagon dan Kementerian Pertahanan China mengenai aturan perilaku untuk pertemuan udara dan maritim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: