Sulit Deteksi Virus Masuk, Iran Kini Jadi Pusat Wabah Selain China
Tapi pihaknya tidak memberlakukan larangan yang sama untuk Korea Selatan (dengan 3.150 kasus, 16 kematian) atau Italia (diketahui 1.128 kasus, 29 kematian).
Pekan lalu sumber-sumber di rumah sakit di Iran melaporkan setidaknya 210 orang telah meninggal akibat virus corona.
Media setempat mengutip Nahid Khodakarami, kepala komite kesehatan Kota Teheran, menyatakan "kemungkinan antara 10.000 hingga 15.000 orang di Iran terinfeksi virus corona".
Iran memiliki 15 laboratorium pengujian untuk virus korona dan negara telah menerapkan berbagai langkah untuk membendung penyebarannya.
Truk-truk penyemprot dan fumigator dikerahkan ke jalan-jalan, kereta bawah tanah dan layanan bus di Teheran juga secara rutin disemprot dengan desinfektan.
Iran telah memerintahkan agar sekolah ditutup hingga hari Selasa dan memperpanjang libur universitas dan larangan konser atau kegiatan olahraga.
Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki mengumumkan mulai Selasa besok (3/3/2020), pihaknya akan menurunkan 300.000 orang untuk melakukan pemeriksaan virus korona dari pintu ke pintu.
Masyarakat juga dilarang mengunjungi pasien di rumah sakit nasional.
"Tempat teraman adalah rumah kita," katanya.
Namun kekhawatiran terus meningkat seperti terlihat saat warga membakar halaman sebuah klinik medis di kota Bandar Abbas.
Media setempat melaporkan warga salah paham setelah mendengar kabar bahwa klinik tersebut menampung orang yang didiagnosis virus corona.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: