Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Hantui Manusia, Allianz Life Pede Tatap 2020

Corona Hantui Manusia, Allianz Life Pede Tatap 2020 Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Allianz Life Indonesia tetap optimis membukukan kinerja yang positif selama 2020. Hal ini didukung oleh perkembangan perang dagang AS–China sudah berhasil mencapai kesepakatan dagang fase pertama.

"Di sisi lain, kebijakan moneter yang serentak dilakukan oleh hampir seluruh Bank Sentral dunia akan menjadi modal yang baik untuk pergerakan pasar keuangan 2020, khususnya untuk kelas aset berisiko tinggi seperti saham," ujar Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Dia menuturkan, dari dalam negeri sendiri, katalis positif utama akan datang dari RUU Omnibus Law yang akan menyederhanakan regulasi dan birokrasi. "Omnibus Law ini diharapkan akan mendorong perbaikan iklim investasi, mendorong daya saing, serta ketenagakerjaan," ungkapnya.

Baca Juga: Sepanjang 2019, Allianz Life Himpun Dana Kelolaan Rp40,18 T

Walaupun optimistis dengan 2020, dia mengemukakan, ada risiko-risiko yang perlu diperhatikan, yaitu kelanjutan perjanjian damai dagang fase kedua, geopolitik dan yang masih terus berlangsung hingga saat ini penyebaran virus corona.

"Risiko penyebaran virus ke berbagai penjuru dunia ini berpotensi menyebabkan perlambatan berbagai keputusan bisnis karena kebijakan seperti travel warning menghambat orang-orang untuk bepergian," ucapnya.

Baca Juga: Ahli Bongkar Cara Hidup hingga Penularan Virus Corona

Asal tahu saja, sepanjang 2019, Allianz Life berhasil mencatatkan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp40,18 triliun atau naik sebesar 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp35,33 triliun, termasuk dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) Allianz.

"Allianz Indonesia juga tetap mempertahankan kepercayaan untuk mengelola aset nasabah dengan kenaikan jumlah tertanggung sebanyak 9,49 juta atau bertambah sebesar 18,9% dari tahun sebelumnya sebanyak 7,92 juta tertanggung," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: